INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Situs Makam Gubah Kecil, salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Kutaringin, menjadi sasaran pencurian. Kejadian tersebut mengakibatkan kotak amal di dalam makam raib dengan nilai kerugian diperkirakan mencapai ratusan ribu rupiah. Peristiwa ini diduga terjadi pada Senin, 4 November 2024, di pagi hari.
Kapolsek Arut Selatan, AKP Saifullah, saat di konfirmasi pada Selasa (5/11), membenarkan adanya pencurian ini. Menurut keterangan yang disampaikannya, aksi pencurian pertama kali diketahui oleh penjaga makam sekitar pukul 08.30 WIB saat hendak memasuki area makam. Penjaga tersebut terkejut saat mendapati pintu makam dalam kondisi rusak dan kotak amal yang biasanya terisi donasi dari para peziarah sudah kosong.
“Pelaku diduga masuk melalui plafon makam dan keluar lewat celah teralis kayu di bagian belakang. Uang yang hilang dari kotak amal diperkirakan berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu,” ungkap AKP Saifullah dalam keterangannya kepada media.
Lebih lanjut, AKP Saifullah menjelaskan bahwa peristiwa ini segera dilaporkan kepada pihak Dinas terkait yang bertanggung jawab atas pengelolaan situs makam tersebut. Namun, hingga saat ini, Dinas terkait belum secara resmi melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian baik di tingkat polsek maupun polres.
Makam Gubah Kecil merupakan salah satu situs sejarah penting di wilayah Kutaringin yang sering dikunjungi oleh wisatawan dan masyarakat lokal. Makam ini dianggap sakral oleh masyarakat sekitar karena merupakan tempat peristirahatan para tokoh penting Kesultanan Kutaringin yang memiliki peran besar dalam sejarah Pangkalan Bun dan sekitarnya.
Kasus ini menambah daftar kejadian yang mengkhawatirkan terkait pengamanan situs-situs budaya dan sejarah. Dengan minimnya pengawasan dan keamanan, keberadaan benda bersejarah di lokasi tersebut semakin rentan terhadap aksi pencurian dan perusakan.
Pihak Dinas terkait diharapkan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Selain itu, pengamanan di situs makam tersebut perlu ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai langkah-langkah pengamanan yang akan diambil oleh pihak Dinas atau kepolisian setempat.
Aksi pencurian ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan pegiat sejarah yang menilai perlunya perhatian lebih terhadap situs-situs budaya yang berpotensi menjadi target pencurian. Mereka berharap pihak pemerintah daerah dapat segera memberikan perhatian ekstra dalam hal keamanan dan perawatan terhadap situs-situs bersejarah seperti Makam Gubah Kecil ini.
“Semoga ini menjadi perhatian bagi pihak-pihak terkait untuk segera melakukan langkah pengamanan yang lebih baik. Situs sejarah seperti ini memiliki nilai yang tak ternilai harganya, dan harus kita jaga bersama-sama,” ujar seorang warga yang juga sering berziarah ke Makam Gubah Kecil.
Dengan kasus ini, diharapkan upaya pelestarian dan pengamanan cagar budaya semakin diperhatikan, agar tidak ada lagi situs bersejarah yang terancam akibat lemahnya pengawasan keamanan.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit