website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Langkah Berat Memerangi Narkoba di Kotim

Ilustrasi. (Int)

Oleh: REDAKSI

Momen press release yang digelar Polres Kotim, Rabu lalu, terkait dengan penangkapan pengedar narkoba di daerah ini kembali menyentakkan semua pihak. Tercatat 0,5 kg lebih narkoba jenis sabu dari 2 tersangka cukup menyentakkan semua pihak!

Reputasi Kotim sebagai pemegang angka tertinggi kasus narkoba di Kalimantan Tengah ternyata memang nyata dan bukan isapan jempol! Ironisnya fenomena tersebut hampir selalu ada di dalam setiap denyut berpacunya waktu di daerah ini di tengah upaya serius memberantas narkoba oleh aparat berwajib di daerah ini.

Bayangkan! 0,5 kg sabu sebagai barang bukti adalah hasil tangkapan dari seorang residivis narkoba yang baru saja keluar dari penjara sekitar 6 bulan yang lalu. Tangkapan lainnya adalah sejumlah barbuk narkoba hasil tangkapan dari seorang perangkat pemerintahan desa yang diduga selain sebagai pemakai juga ikut sebagai pengedar.

Dan itu suatu pertanda narkoba sudah merambah ke desa dan bahkan menjangkiti aparatur pemerintahan desa yang seyogyanya menjdi panutan bagi masyarakatnya. Dan ini sinyalemen bahaya, bahwa narkoba itu memang sangat nyata menghantui masyarakat yang masih berpikiran waras.

Penangkapan kasus narkoba dengan barang bukti besar memang menjadi prestasi besar bagi aparat berwajib, ini bukti keseriusan aparat dan upayanya memberantas peredaran barang harap perusak mental dan masa depan masyarakat. Namun di sini lain ada catatan penting yang membekas sebagai luka tak tampak di hati masyarakat. Bisnis narkoba itu tetap ada dan terus ada kasus yang sama dengan jumlah barbuk yang sama bahkan semakin besar!

Ini menjadi tanda tanya di hati masyarakat, apakah keseriusan penanganan narkoba dengan hasil tangkapan yang besar itu berpengaruh terhadap penurunan jumlah kasus narkoba? Atau bahkan menghilangkannya sama sekali? Kenapa barang haram itu tetap ada dengan jumlah yang besar meskipun upaya pemberantasan sangat gigih dan berbuah prestasi penangkapan besar pula?

Satu kesimpulan yang bisa kita ambil. Upaya pemberantasan itu memang ada. Prestasi penangkapan juga ada. Tapi mata rantai peredaran tidak putus!

Ini kenyataan pahit!

Bahwa sekelas superhero jenis Superman pun sepertinya tidak akan mampu memutus mata rantai peredaran narkoba. Perdagangan narkoba dengan jaringan tingkat dunia itu memang nyata dan mereka memiliki “power gaib” tersendiri untuk membentengi diri dari upaya semua pihak dalam memerangi mereka.

Tak kurang, Kapolres Kotim AKBP. Resky, Mz, sendiripun menyatakan tekadnya dalam memberantas narkoba di daerah ini, dan ini patut dihargai. Namun ia mengisyaratkan ingin mendapatkan dukungan masyarakat kepada pihak aparat pun sangat diperlukan dalam membantu tugas mereka.

“Kami ingin masyarakat ikut berperan membantu memberikan informasi jika ada peredaran narkoba di daerahnya,” katanya beberapa waktu lalu. Ya. Diakui sejumlah penangkapan adalah juga berkat informasi masyakat yang peduli akan pemberantasan narkoba. Namun bisnis barang haram itu tetap menggila! Aparat seperti kehabisan nafas dan bahkan bagai kehabisan darah, dan masyarakat waras juga ikut frustasi dengan kenyataan ini.

Kenyataan barang haram itu tetap ada! Anak-anak kita terancam karena berpotensi menjadi pengguna dan bahkan nauzubillah minzalik bisa terjerumus menjadi pengedar! Pandangan mata mereka kosong. Malas luar biasa dan kehilangan masa depan!

Lalu siapa yang harus disalahkan? Pabrik pembuatnya? Bandar besar? Beking? Atau… Iblis? Tak ada gunanya mencari siapa yang disalahkan. Saling tuding adalah hanya berbuah kesia-siaan jika tak dibarengi dengan solusi.

Hanya satu hal yang paling efektif bisa kita lakukan! Yaitu memutus mata rantai peredaran secara mandiri! Hentikan pemakaian narkoba secara ekstrim! Bikin saja pasar mereka lesu dengan tidak ada lagi yang mengkonsumsi barang tersebut. Bangun kesadaran bagi pemakai untuk menghentikan kebiasaan gila nya, rehabilitasi bagi yang kecanduan dan bentengi keluarga masing-masing dan upaya sasaran pasar peredaran narkoba!

Pasar lesu! Bisnis hancur! Maka peredaran barang menghilang! Mata rantai putus karena jaringan menganggap bisnis mereka bangkrut jika terus berbisnis di daerah yang sama sekali tidak mengkonsumsi produk haram mereka!

Apakah itu bisa? Bisa! Tuhan bersama kita! Berhentilah menjadi gila biarpun kita berada di lingkungan yang gila akibat peredaran narkoba.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan