
PALANGKA RAYA, INTIMNEWS.COM— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan bahwa sektor kesehatan akan menjadi prioritas utama dalam program pembangunan tahun 2025. Fokus ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan Kalteng yang sehat dan produktif.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Tomy Irawan Diran, mengatakan bahwa pihaknya mendorong langkah konkret untuk memastikan layanan kesehatan yang berkualitas dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil.
“Peningkatan kualitas kesehatan ini menjadi prioritas utama untuk mewujudkan masyarakat Kalteng yang sehat dan produktif,” ujar Tomy di Palangka Raya, Rabu (29/1/2025).
Ia menilai bahwa pelayanan kesehatan belum merata di seluruh wilayah Kalteng. Masih banyak daerah yang mengalami keterbatasan fasilitas, kekurangan tenaga medis, serta pasokan obat-obatan yang tidak memadai.
Menurut Tomy, pemerintah daerah perlu mengambil langkah cepat dan strategis untuk menanggulangi ketimpangan tersebut, agar hak masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dapat terpenuhi.
Ia menekankan pentingnya kehadiran fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit, di wilayah pedalaman yang selama ini sulit dijangkau. Akses terhadap layanan kesehatan menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita berharap kualitas kesehatan masyarakat Kalteng semakin baik di tahun 2025. Akses layanan kesehatan yang berkualitas harus menjangkau seluruh masyarakat tanpa terkecuali,” katanya.
Selain infrastruktur, ketersediaan tenaga medis yang profesional dan terdistribusi secara merata juga menjadi perhatian. Menurut Tomy, banyak daerah di Kalteng yang masih kekurangan dokter, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya.
Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah provinsi bekerja sama dengan lembaga pendidikan kesehatan guna mencetak tenaga medis lokal yang siap ditempatkan di seluruh wilayah Kalteng.
DPRD Kalteng juga meminta agar pengadaan obat-obatan dilakukan secara berkala dan sesuai kebutuhan masyarakat. Pasokan obat yang tidak mencukupi akan berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam mendukung rencana tersebut, DPRD mendorong peningkatan alokasi anggaran pada sektor kesehatan. Menurut Tomy, dukungan dana yang memadai sangat penting untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.
“Peningkatan anggaran kesehatan harus disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, terutama untuk daerah yang sulit dijangkau,” ujarnya.
Ia menyebut, pemerintah daerah harus menyusun perencanaan anggaran yang responsif terhadap tantangan geografis Kalteng. Dukungan logistik dan transportasi untuk mobilisasi tenaga medis juga menjadi bagian penting.
Langkah konkret yang dilakukan DPRD Kalteng, lanjutnya, mencakup advokasi kebijakan, pengawasan implementasi program kesehatan, serta mendorong transparansi dalam penggunaan anggaran.
Tomy berharap, sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah dapat membawa perubahan positif terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Kalteng.
“Langkah konkret dari DPRD Kalteng ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Kalteng, sehingga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” ucapnya.
Penulis : Andrian