INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah menegaskan pentingnya peran dunia usaha dalam mendorong pembangunan daerah. Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSL/CSR) bersama sejumlah investor dan pelaku usaha yang beroperasi di wilayah Kobar, Rabu (12/11).
Menurutnya, pembangunan tidak bisa hanya bergantung pada anggaran pemerintah, tetapi juga harus didukung kolaborasi sektor swasta.
“Pembangunan di Kobar ini bukan semata tugas pemerintah daerah. Dunia usaha juga punya peran strategis dalam mempercepat kemajuan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Nurhidayah.
Ia menambahkan, dukungan CSR dari berbagai perusahaan diharapkan bisa menyentuh sektor-sektor yang selama ini belum tertangani maksimal oleh APBD.
Dalam rapat tersebut, Nurhidayah juga menyinggung hasil pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu, yang menekankan agar pengelolaan dana CSR dilakukan lebih terarah dan terkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Selama ini CSR banyak dikelola sendiri oleh perusahaan. Ke depan, harus ada sinkronisasi dengan program strategis pemerintah daerah agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Pemkab Kobar, lanjut Nurhidayah, tengah mendorong agar CSR perusahaan diarahkan pada sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, hingga sosial kemasyarakatan.
Ia memberi contoh kebutuhan pembiayaan program Universal Health Coverage (UHC) yang bisa terbantu lewat kolaborasi perusahaan.
“Kalau dunia usaha bisa ikut menanggung sebagian beban UHC, maka masyarakat tetap bisa terjamin kesehatannya tanpa membebani APBD yang saat ini sedang terbatas,” tuturnya.
Menindaklanjuti arahan gubernur, Pemkab Kobar kini menjadi daerah pertama di Kalimantan Tengah yang telah memiliki Surat Keputusan (SK) pembentukan Forum CSR. Forum ini diharapkan menjadi wadah komunikasi dan koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat dalam mengarahkan pelaksanaan program CSR secara efektif dan berkelanjutan.
Selain pengelolaan CSR, Nurhidayah juga menyampaikan instruksi gubernur agar setiap perusahaan di Kalimantan Tengah membuka rekening di Bank Kalteng.
“Minimal 25 persen dana manajemen perusahaan ditempatkan di Bank Kalteng sebagai bentuk dukungan terhadap perputaran ekonomi daerah,” jelasnya.
Kebijakan ini, kata dia, diharapkan dapat memperkuat peran lembaga keuangan daerah dalam menopang investasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalteng, termasuk Kobar.
Nurhidayah menutup dengan menegaskan bahwa Kotawaringin Barat kini menjadi salah satu penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kalimantan Tengah.
“Dari hasil inventarisasi, kontribusi pajak kendaraan dan retribusi dari Kobar cukup besar. Karena itu, dengan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha, saya yakin Kobar bisa semakin mandiri dan berdaya saing,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian