
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sosok Bu Yanti (55), warga Gang Banteng Lima, Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, menjadi inspirasi banyak orang. Selama lebih dari tiga dekade, ia mengandalkan penghasilan dari berjualan jamu gendong untuk menghidupi keluarganya.
Setiap pagi, Bu Yanti dengan senyum ramahnya mangkal di depan Pasar Indra Sari Lama, tepat di depan Toko Snek ADR Tari, melayani pelanggan setia tanpa pernah mengeluh.
Meski penghasilan dari berjualan jamu tidak besar, Bu Yanti mampu menyekolahkan keenam anaknya hingga ke bangku kuliah. Anak pertamanya berhasil lulus dari Universitas Diponegoro (Undip), diikuti anak kedua yang juga berkuliah di Semarang. Anak ketiga menyusul jejak ke Undip, anak keempat masuk Akademi Maritim, anak kelima menuntut ilmu di Universitas Antakusuma, dan anak bungsunya kini sedang kuliah di Universitas Palangka Raya (UPR).
“Bukan karena saya punya banyak tabungan atau uang, tapi karena saya yakin rejeki itu ngalir saja. Insyaallah kalau niat kita baik, Allah pasti kasih kemudahan,” kata Bu Yanti, Sabtu (25/1), dengan mata berkaca-kaca mengenang perjuangannya.
Bu Yanti mengaku tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk sukses. Ia hanya menanamkan nilai kerja keras dan keikhlasan dalam menjalani hidup. Kini, kelima anaknya yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi sudah bekerja, menjadi kebanggaan keluarga, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Kisah Bu Yanti menjadi bukti bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi. Dengan keyakinan kuat, kerja keras, dan doa yang tulus, ia berhasil mengubah nasib keluarganya. “Saya hanya ingin anak-anak punya kehidupan yang lebih baik daripada saya,” ujar Bu Yanti penuh haru.
Perjuangan Bu Yanti menjadi teladan nyata bahwa semangat, ketekunan, dan keyakinan akan rejeki dari Allah dapat membuka jalan menuju kesuksesan.
Penulis: Yusro
Editor: Maulana Kawit