INTIMNEWS.COM, SUKAMARA – Ketua Karang Taruna Kabupaten Sukamara, Aan Nurhasan memberikan komentar mengenai konsep digitalisasi yang diinginkan oleh Pj Bupati Sukamara.
Menurutnya, konsep yang sudah bagus tersebut akan maksimal jika diikuti dengan infrastruktur yang mendukung.
“Masalahnya beberapa wilayah di Sukamara masih belum terjangkau sinyal atau blank spot. Termasuk beberapa desa yang ada di Kota Sukamara,” kata Aan, Kamis 26 Oktober 2023.
Aan menyebutkan jika beberapa desa di Sukamara memang masih susah mendaptkan sinyal untuk jaringan telekomunikasi. Ia juga mengonfirmasi langsung laporan dari Diskominfosandi Kabupaten Sukamara beberapa hari lalu.
Disampaikan oleh Sigit selaku Analisis Sistem Informasi Diskominfosandi Kabupaten Sukamara, bahwa ada enam desa yang masih terkendala blank spot. Beberapa desa tersebut diantaranya adalah Desa Kenawan, Desa Semantun, Desa Sungai Damar, Desa Petarikan, Desa Kartamulia, dan Desa Sungai Pasir.
Desa Kenawan blank spot sebagaian dan sebagian low sinyal, sedang dalam proses pendirian BTS (base transceiver station) oleh PT MITRATEL. Lalu Semantun, blank spot sebagian dan low sinyal sebagian, saat ini sedang proses usulan BTS ke Diskominfosantik Provinsi dan Telkom Balikpapan. Untuk Desa Sungai Damar low sinyal sebagian dan blank spot sebagian, saat ini usulan masuk ke Telkom Balikpapan serta juga masih dalam proses menyampaikan ke Provinsi Kalteng.
Sementara Desa Petarikan mengalami blank spot, sekarang dalam proses pembangunan tower sendiri. Kartamulia ada di daerah area kantor desa yang mengalami blank spot. Serta untuk Sungai Pasir, sebagian desa mengalami blank spot, yakni di RT 01, 02, 07, dan 08.
Menanggapi hal itu, Aan berharap Pemerintah Kabupaten Sukamara bisa mempercepat realisasi pembangunan tower untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kami dari Karang Taruna Sukamara berharap Pj Bupati segera menyelesaikan masalah ini. Ke depan, dengan terselesaikannya persoalan blank spot, maka akan mempercepat cita-cita kita bersama menuju pengelolaan daerah yang berbasis digital,” sebut mantan Sekretaris KNPI Provinsi Kalteng itu.
Editor: Andrian