INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rusdi Ghozali, mendorong Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat agar bisa menyiapkan grand desain yang baik terkait upaya percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.
Melalui upaya percepatan dan perluasan digitalisasi daerah ini harapannya akan berdampak baik terutama terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak dan retribusi, kata Rusdi Ghozali, Selasa (27/6/2023).
Rusdi Gozali menyampaikan kepada tim percepatan dan perluasan Digitalisasi Daerah melalui Bapenda Kobar, agar melaksanakan rapat percepatan dan perluasan Digitalisasi daerah sesuai dengan Permendagri 56 tahun 2021.
“Dan ini sudah kita sampaikan kepada stake holder terkait dan kepada pengampu agar dalam membangun sebuah digitalisasi ini disiapkan grand desain yang baik jadi ini harus di bangun secara visioner artinya program dan vendor yang di kerjasamakan agar berkualitas,” pinta Rusdi Ghozali.
Menurutnya dengan begitu, apa yang dibangun bisa mengakomodir kepentingan daerah, karena tujuan digitalisasi kaitannya adalah untuk efisiensi, kemudian juga kemudahan bagi masyarakat.
“Selain itu juga memiliki tranparansi yang kuat akuntabilitas dan paling penting optimalisasi PAD,” kata Rusdi Ghozali.
“Kita minta program ini betul dilaksanakan dengan monitoring ketat, secara kelembagaan kita dukung agar membangun sistim digitalisasi penerimaan daerah terutama dari pajak dan retribusi,” sambung Politisi Golkar ini.
Ia membeberkan bahwa maksud dan tujuan percepatan dan perluasan digitalisasi ini agar apa yang dilakukan bisa terarah dan terkontrol tidak berjalan sendiri-sendiri sehingga hasil tidak optimal sehingga dampak kurang baik.
Kepala Bapenda Kobar, Nur Syah
Ikhsan mengatakan, Bapenda dalam hal ini merupakan leading sektor, sehingga dalam tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah pihaknya yang menginisiasi untuk menggelar rapat.
“Selama ini sudah berjalan maka kita evaluasi sejauh mana Pelaksanaannya, Kita sudah menerima masukan dan saran sehingga apa yang menjadi hambatan bisa dibenahi,” tuturnya.
Ikhsan menyebut, aplikasi sudah dibangun serta memadukan dan mengintegrasikan 11 item pajak menjadi satu aplikasi pembayarannya.
“Sudah kita satukan terserah di bank mana masyarakat mau membayar. Target tahun ini PAD Rp 100 Miliar, tercapai pertengahan semester sekitar 40 persen On progress,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian