INTIMNEWS.COM, Palangka Raya – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden, menjadi narasumber dalam Pertemuan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)-Caritas, Komisi Keadilan, Perdamaian, dan Pastoral Migran Perantau (KKP-PMP), Sekretariat Gender Pemberdayaan Perempuan (SGPP), dan Kerawam Keuskupan Palangka Raya, Jumat (15/11/2024). Acara yang berlangsung di Aula Magna Keuskupan Palangka Raya ini mengangkat isu penting mengenai perlindungan anak dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam presentasinya yang bertajuk “Cegah Kekerasan, Perkawinan Usia Anak, dan Stunting”, Linae menyoroti pentingnya menciptakan generasi yang sehat, baik secara fisik maupun mental, demi mencapai kesejahteraan dan produktivitas. “Hidup sehat secara menyeluruh adalah kunci bagi seseorang untuk tumbuh menjadi pribadi yang sejahtera dan berdaya saing,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan definisi kekerasan terhadap anak menurut UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang mencakup segala tindakan yang menyebabkan penderitaan fisik, psikis, seksual, atau penelantaran. Menurut Linae, faktor utama penyebab kekerasan meliputi konsep diri yang belum matang, pengaruh media sosial, pola pengasuhan, dan relasi sosial.
Linae mengungkapkan bahwa kasus pelaporan kekerasan anak di Kalimantan Tengah terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat untuk melapor ke DP3APPKB. Namun, ia menekankan bahwa dampak kekerasan, terutama kekerasan seksual, sangat kompleks. “Dampaknya meliputi aspek psikologis, fisik, sosial, hingga hukum. Pernikahan dini sering kali dianggap solusi, tetapi justru dapat memperburuk situasi, seperti putus sekolah dan pernikahan yang tidak sehat,” jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Linae memaparkan berbagai langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui DP3APPKB. Langkah-langkah tersebut meliputi pencegahan melalui edukasi dan kampanye, layanan penanganan kasus oleh Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA), serta pemberdayaan masyarakat melalui program-program strategis.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, Jeanny Yola Winokan, yang memaparkan upaya menekan angka stunting melalui penguatan peran keluarga, serta Ketua Komisi Keuskupan Palangka Raya yang memberikan bingkisan kasih sebagai simbol dukungan.
Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, gereja, dan masyarakat dalam menghadapi isu kekerasan terhadap anak, perkawinan dini, dan stunting, demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berdaya.
Redha