INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Barat, Kris Budi Hastuti, menegaskan bahwa distribusi pupuk bersubsidi di wilayahnya telah diatur dengan ketat dan dijamin bebas dari kebocoran.
Pernyataan ini disampaikannya usai kegiatan Apel Launching program Bhatani (Bhayangkara Teman Petani) yang digelar di Polres Kotawaringin Barat pada Selasa (12/11).
Menurut Kris Budi Hastuti, distribusi pupuk bersubsidi dilakukan berdasarkan sistem yang telah terdata dengan baik melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Sistem ini memungkinkan pemerintah untuk memastikan bahwa kebutuhan pupuk petani sesuai dengan data yang akurat, sehingga penyaluran tepat sasaran.
“Kami menjamin tidak ada kebocoran dalam distribusi pupuk bersubsidi ini karena penebusannya harus menggunakan kartu khusus,” tegasnya.
Kris menjelaskan bahwa alokasi pupuk bersubsidi di Kotawaringin Barat hanya diperuntukkan bagi komoditas tertentu sesuai aturan yang berlaku.
“Untuk komoditas pangan, seperti padi, jagung, dan kedelai, memang ada jatah pupuk bersubsidi. Namun, di Kotawaringin Barat, kita tidak memiliki tanaman kedelai yang terdata,” jelas Kris.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa untuk komoditas hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih, pupuk bersubsidi hanya diberikan kepada cabai dan bawang merah karena bawang putih tidak dibudidayakan di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Kris menambahkan bahwa komoditas perkebunan seperti kakao, kopi, dan tebu juga masuk dalam daftar penerima subsidi, namun Kotawaringin Barat tidak memiliki data komoditas tersebut sehingga tidak menerima alokasi untuk perkebunan.
“Pupuk bersubsidi ini benar-benar kita sesuaikan dengan komoditas yang dibudidayakan oleh petani di Kotawaringin Barat. Data yang masuk sudah tersistem dalam aplikasi, jadi ini memudahkan pengawasan serta mencegah kebocoran,” ujarnya.
Program Bhatani yang diinisiasi oleh Polres Kotawaringin Barat juga memberikan dukungan signifikan bagi para petani. Program ini mengedepankan kemitraan antara kepolisian dan petani dalam rangka mendukung ketahanan pangan di daerah.
Melalui program ini, polisi berperan sebagai pendamping petani dalam menjaga ketertiban serta kelancaran distribusi pupuk dan berbagai kebutuhan pertanian lainnya.
Kris berharap dengan adanya pengawasan ketat serta dukungan dari program Bhatani, distribusi pupuk bersubsidi di Kotawaringin Barat dapat terus berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Kami ingin memastikan bahwa pupuk bersubsidi ini benar-benar sampai kepada petani yang membutuhkan dan sesuai dengan komoditas yang ditentukan. Sehingga, peningkatan hasil produksi pertanian bisa tercapai tanpa ada kendala distribusi atau penyalahgunaan pupuk bersubsidi,” pungkasnya.
Dengan sistem penebusan menggunakan kartu khusus dan pendampingan dari pihak kepolisian, Kris optimistis tingkat kebocoran dapat ditekan seminimal mungkin.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga agar pupuk bersubsidi ini aman, tepat sasaran, dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh petani di Kotawaringin Barat,” tutupnya.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit