Kenakalan Remaja Kian Mengkhawatirkan, DPRD Mura Minta Aksi Nyata Semua Pihak

INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU – Sebuah video vulgar yang diduga diperankan oleh warga asal Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah, baru-baru ini beredar luas di media sosial dan menuai perhatian masyarakat. Video tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan oleh aparat penegak hukum.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Komisi I DPRD Murung Raya, Rejikinoor, S.Sos., menyampaikan keprihatinannya dan menyesalkan beredarnya konten negatif semacam itu, terutama karena dapat memberikan dampak buruk bagi para pelajar dan generasi muda.

“Kami sangat menyesalkan beredarnya video yang tidak layak ini. Konten semacam ini dapat merusak moral generasi muda, khususnya para pelajar yang masih dalam proses pembentukan karakter,” ujar Rejikinoor, Senin (14/4).

Sebagai komisi yang membidangi urusan pendidikan dan bermitra dengan DP3ADALDUK KB, Rejikinoor menegaskan perlunya langkah serius dari pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memberikan edukasi, pembinaan, serta sosialisasi tentang bahaya kenakalan remaja.

Menurutnya, para siswa dan generasi muda perlu dipersiapkan secara menyeluruh untuk menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki iman dan akhlak yang baik. Hal ini membutuhkan keterlibatan dari semua pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas.

“Orang tua, guru, dan organisasi kemasyarakatan harus bersinergi untuk memberikan pembinaan karakter. Jangan hanya fokus pada pendidikan akademik, tapi juga pendidikan moral,” tambahnya.

Ia juga menyoroti kemungkinan penyebab terjadinya kasus tersebut, yang menurutnya bisa disebabkan oleh lemahnya kemampuan menyaring informasi serta kurangnya penanaman nilai keimanan dan akhlak sejak dini.

“Ini menunjukkan masih ada kekurangan dalam pembentukan karakter. Bisa jadi karena kurangnya bimbingan agama atau ketidakmampuan dalam menyaring pengaruh buruk dari luar,” tegas politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Lebih lanjut, ia meminta seluruh sekolah di Murung Raya untuk tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai tempat pembinaan moral. Menurutnya, pembelajaran akhlak dan budi pekerti harus benar-benar diterapkan dalam keseharian siswa.

“Kami minta sekolah ikut berperan aktif, tidak cukup hanya mengajar mata pelajaran. Pembentukan karakter dan pembinaan akhlak harus menjadi prioritas,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Rejikinoor mengingatkan bahwa kasus ini adalah peringatan bagi semua pihak agar tidak lengah dan tetap waspada. Ia berharap kasus serupa tidak akan terulang di masa depan dan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap pembinaan generasi muda. (Jmy/And)