INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Lahan seluas 500 hektare di Kotawaringin Barat (Kobar) dilanda kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sepanjang kemarau ini. Daerah terdampak itu menyebar di 6 kecamatan.
Hal ini berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), sejak Januari – Agustus 2023, total luasan lahan yang terbakar di derah itu lebih dari 500 hektar lahan atau tepatnya 577,537 hektar.
Dari luasan tersebut, sebanyak 292,901 hektar luasan lahan yang terbakar berhasil dipadamkan.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sillagan, menjelaskan lokasi mana saja yang menduduki peringkat terluas dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
“Sebagai gambaran, pada bulan Agustus 2023, Desa Medang Sari, Kecamatan Arut Selatan (Arsel) menduduki peringkat pertama dengan luasan karhutla mencapai 52 hektar”, kata Martogi, Senin (11/9/2023).
Kemudian Desa Kubu Kecamatan Kumai, menduduki peringkat kedua, dengan luasan yaitu 42,75 hektar. Disusul kemudian oleh Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel sebanyak 19,02 hektar dan Desa Pasir Panjang dengan luasan 6,507 hektar, terang Martogi Sillagan.
“Untuk bulan September 2023 kasus terbaru Karhutla terjadi pada 2 lokasi di Desa Kubu Kecamatan Kumai, Minggu, 10 September 2023,” jelas Martogi.
Dugaan penyebab karhutla di 2 lokasi yaitu di Desa Kumpai Batu Bawah Kecamatan Arsel dan di Desa Kubu Kecamatan Kumai tersebut akibat adanya pembersihan lahan oleh oknum masyarakat. Syukurlah api yang sempat membakar lahan di 2 lokasi tersebut berhasil dipadamkan.
Martogi Sillagan menjelaskan kendala yang selalu dihadapi petugas dan relawan saat melakukan pemadaman api di lokasi karhutla.
“Sebagai contoh di 2 lokasi karhutla terakhir ini, petugas kesulitan mencari sumber air. Sehingga dalam upaya pemadaman selalu mengandalkan suplai air yang diangkut menggunakan mobil tanki,” tukas Martogi Sillagan.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian