INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan pentingnya rehabilitasi hutan dalam rangka menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan Penanaman Pohon Bersama yang digelar dalam rangka Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN) 2025, Rabu (3/12/2025), bertempat di Halaman SMKN 5 Palangka Raya, Jalan Manduhara, Kereng Bangkirai.
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional untuk memulihkan hutan dan lahan kritis di seluruh wilayah Kalteng. Tahun ini, BMPN mengusung tema “Hijaukan Negeri, Pulihkan Bumi”, menekankan bahwa menanam pohon bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata mitigasi perubahan iklim.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Pemprov Kalteng, Herson B. Aden, membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng. Ia menyebut bahwa rehabilitasi hutan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem, serapan karbon, dan tata air yang berkelanjutan.
“Hari ini kita menunjukkan bahwa penanaman pohon adalah ikrar kolektif kita menjaga bumi untuk generasi mendatang. BMPN bukan sekadar kegiatan simbolis, tapi aksi nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim,” tegas Herson.
Dalam sambutannya, Herson menegaskan bahwa kerusakan hutan berdampak langsung pada ketahanan pangan, energi, dan air. Ia menekankan perlunya kolaborasi seluruh elemen masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, tokoh adat, tokoh agama, organisasi lingkungan, dan kelompok tani hutan.
“Kita mengajak seluruh lapisan masyarakat menanam pohon di pekarangan, fasilitas umum, hingga lahan kritis. Penanaman hanyalah langkah awal; pemeliharaan jangka panjang adalah kuncinya,” imbuh Herson.
BMPN 2025 di Kalteng menargetkan serentak seluruh kabupaten/kota, dengan puncak kegiatan di SMKN 5 Palangka Raya. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Agustan Saining, melaporkan bahwa penanaman telah dimulai sejak 25 November 2025.
Agustan menyampaikan apresiasi kepada sekolah, pemerintah daerah, dan komunitas masyarakat yang menjadi tuan rumah maupun mitra dalam kegiatan ini. “Partisipasi aktif masyarakat menjadi modal utama keberhasilan rehabilitasi hutan di Kalteng,” kata Agustan.
Kegiatan penanaman pohon ini menekankan pendekatan partisipatif. Selain Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PPPK, BMPN 2025 juga melibatkan masyarakat umum, pelajar tingkat SD hingga SMA/SMK, serta komunitas veteran dan kelompok lingkungan.
Asisten Ekobang Herson B. Aden memimpin penanaman pohon secara simbolis, didampingi Kepala Dinas Kehutanan, tokoh masyarakat, dan tamu undangan. Penanaman simbolis ini menjadi tanda komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
BMPN 2025 juga menekankan edukasi lingkungan. Para pelajar diajak memahami pentingnya rehabilitasi hutan, keanekaragaman hayati, serta manfaat pohon bagi kualitas udara dan mitigasi banjir.
Kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat koordinasi antar perangkat daerah, Forkopimda, dan organisasi masyarakat. Herson menekankan bahwa sinergi lintas sektor menjadi kunci efektivitas program lingkungan di tingkat provinsi.
Selain aksi fisik penanaman, BMPN 2025 diisi dengan sosialisasi dan penyuluhan tentang pengelolaan hutan lestari, pentingnya konservasi, dan praktik pertanian ramah lingkungan. Hal ini bertujuan menumbuhkan kesadaran berkelanjutan.
Herson menekankan bahwa keberhasilan rehabilitasi hutan akan berdampak luas bagi ekonomi daerah. Kawasan hijau mendukung sektor pariwisata, pertanian, dan energi terbarukan, sekaligus mengurangi risiko bencana alam.
Acara BMPN 2025 diakhiri dengan penanaman pohon secara kolektif dan foto bersama seluruh peserta. Kegiatan ini menjadi simbol nyata komitmen Pemprov Kalteng dalam menghidupkan gerakan penghijauan dan memperkuat budaya peduli lingkungan.
Penulis Redha
Editor Andrian