website murah
website murah
website murah
website murah

Kalteng Percepat Penurunan Stunting, Gunakan Strategi “Keroyokan”

Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalteng, Linae Victoria Aden saat diwawancarai wartawan Intimnews usai menghadiri kegiatan di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng. (Shr)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya menurunkan angka stunting di daerah ini. Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalteng yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana

(P3APPKB), Linae Victoria Aden, menyampaikan bahwa Kalteng sudah menunjukkan hasil positif, namun masih perlu kerja keras agar bisa mencapai target nasional.

“Kita bersyukur sebenarnya Kalimantan Tengah sudah turun (angka stunting-nya), tapi kita masih perlu berjuang lagi agar bisa mencapai target yang diharapkan,” ujar Linae saat diwawancarai usai pertemuan bersama anggota Komisi IX DPR RI di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, TPPS Kalteng yang diketuai Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo melibatkan berbagai pihak dalam penanganan stunting. Tidak hanya organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, tetapi juga menggandeng mitra seperti Tim Penggerak PKK, Dewan Adat Dayak (DAD), dan berbagai lembaga masyarakat lainnya.

“Penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Harus gotong royong dari semua pihak,” kata Linae, mengutip pernyataan salah satu anggota Komisi IX DPR RI yang menilai penanganan stunting di Kalteng sudah dilakukan secara ‘keroyokan’ atau bersama-sama.

Linae juga mengungkapkan, dukungan masyarakat terhadap upaya ini cukup besar. Tercatat lebih dari Rp7 miliar donasi berhasil dikumpulkan untuk membantu penanganan stunting di Kalteng. Dana tersebut berasal dari berbagai pihak, baik perorangan maupun perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Gerakan Orang Tua Asuh Peduli Stunting ini dipimpin langsung oleh Bapak Gubernur sebagai pelindung, sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK menjadi ketua pengendalinya. Kabupaten dan kota juga sudah menjalankan gerakan yang sama,” jelasnya.

Menurut Linae, gerakan ini tidak hanya fokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga pada perubahan perilaku dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang stunting.

“Kita ingin anak-anak yang sudah stunting bisa keluar dari zona merah, tapi yang paling penting jangan sampai ada lagi anak-anak baru yang mengalami stunting,” pungkasnya.

Ia berharap, melalui kerja sama semua pihak dan meningkatnya kepedulian masyarakat, upaya penurunan stunting di Kalteng dapat berjalan lebih efektif dan berdampak nyata bagi masa depan anak-anak.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan