
INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Irfansyah mengakui bahwa tingkat literasi di wilayahnya menurun berdasarkan data nasional.
Diketahui bahwa literasi sendiri bermakna kemampuan membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah ksususnya untuk pelajar.
“Melihat data nasional literasi kita memang turun tingkat literasi hampir di semua wilayah Indonesia menurun termasuk Kabupaten Kotawaringin Timur,” kata Muhammad Irfansyah, Senin 20 Januari 2025.
Hal ini disampaikan Irfansyah saat menghadiri peresmian perpustakaan umum Kabupaten Kotim di Jalan Jendral Sudirman Km 5,5 Sampit dan mendukung keberadaan perpustakaan tersebut.
“Tingkat literasi membaca kita masih rendah, anak anak sekarang lebih ke visual mendengarkan dan melihat kalau membaca masih sulit. Berarti tantangan sekarangnya sekarang, kami harus mulai beradaptasi,” lanjutnya.
Dirinya menyabut baik keberadaan perpustakaan umum ini. Ia berharap bisa bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan untuk memanfaatkan perpustakaan tersebut dalam meningkatkan literasi anak anak.
“Kami dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur sangat mendukungya adaya perpustakaan umum ini, nanti anak-anak atau siswa kami bisa mengisi di literasinya,” pungkasnya.
Menurut data UNESCO, indeks literasi Indonesia pada tahun 2023 hanya berada di angka 0,001%, artinya hanya 1 dari 1.000 orang di Indonesia yang memiliki minat baca.
Hal ini diperparah dengan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menunjukkan bahwa generasi Z menghabiskan rata-rata 8 jam 42 menit per hari untuk mengakses internet, namun hanya 8 menit untuk membaca.
Penurunan minat baca ini tentunya membawa dampak negatif bagi masa depan bangsa. Generasi Z yang kurang literasi akan kesulitan untuk memahami informasi secara kritis, berpikir logis, dan menyelesaikan masalah dengan baik.
Dengan keadaan tersebut dinilai dapat menghambat perkembangan mereka dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.