website murah
website murah
website murah
website murah

Jalan Rusak hingga Pustu Kosong, Ini Aspirasi Warga yang Didengar Anggota DPRD Mura

Anggota DPRD Murung Raya, Fredrich Dominggus Yoga saat melaksanakan reses. (Ist)

INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya melaksanakan kegiatan reses di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Kegiatan ini berlangsung mulai Selasa, 11 hingga 16 Maret 2025, sebagai bagian dari agenda resmi DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung di lapangan.

Salah satu anggota DPRD Murung Raya, Fredrich Dominggus Yoga, S.H., melaksanakan kunjungan reses ke tiga desa di wilayah dapilnya, yaitu Desa Dirung, Desa Malasan, dan Desa Muara Untu. Dalam setiap kunjungannya, Yoga menjelaskan bahwa reses bertujuan menjaring aspirasi masyarakat yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan program pembangunan daerah.

Di Desa Dirung, masyarakat melalui Kepala Desa Lapstori menyampaikan beberapa usulan prioritas. Salah satu yang paling mendesak adalah pembangunan akses jalan poros sepanjang sekitar 4 kilometer dari jalan provinsi menuju desa tersebut. Jalan ini menjadi akses utama warga untuk beraktivitas dan sangat dibutuhkan perbaikannya.

Selain itu, warga Desa Dirung juga mengusulkan pembangunan jalan penghubung antara Desa Dirung dan Desa Malasan. Jalan tersebut hanya sepanjang 50 meter dengan lebar 3 meter, namun sangat vital untuk mendukung mobilitas antardesa. Warga juga mengeluhkan kurangnya tandon air bersih, keterbatasan jaringan telekomunikasi, serta kondisi Gedung TK yang sudah tidak layak pakai karena dibangun sejak tahun 2010 dan belum pernah direnovasi.

Sementara itu, di Desa Malasan, Pj Kepala Desa menyampaikan kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tidak bisa digunakan pasca terdampak banjir. Meski pemerintah sudah membangun gedung baru, namun belum dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan medis, sehingga belum dapat dioperasikan untuk pelayanan kesehatan masyarakat.

Masalah lain yang menjadi sorotan di Desa Malasan adalah keterbatasan ruang belajar di Sekolah Dasar setempat. Saat ini hanya tersedia dua ruang kelas, yang digunakan secara bergantian oleh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Selain itu, warga juga meminta perhatian atas kondisi jalan poros utama menuju desa yang rusak dan sulit dilalui saat musim hujan.

Sementara itu, masyarakat Desa Muara Untu menyampaikan usulan perbaikan atap gedung yang mengalami kebocoran parah. Kondisi ini mengganggu kegiatan masyarakat, terutama saat musim hujan, dan diharapkan dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Fredrich Dominggus Yoga menyatakan kesiapannya untuk mengawal seluruh usulan yang telah disampaikan. Ia menegaskan bahwa dirinya akan menyampaikan hasil reses ini dalam forum DPRD dan akan memperjuangkan agar aspirasi masyarakat dapat masuk dalam program prioritas pembangunan daerah.

Sebagai bentuk komitmen, Yoga juga berencana mengundang perwakilan dari masing-masing desa dalam forum lanjutan. Hal ini dilakukan agar ada komunikasi dua arah dan masyarakat mengetahui sejauh mana usulan mereka ditindaklanjuti oleh pemerintah melalui DPRD.

“Semua aspirasi akan kami tampung dan perjuangkan. Kita akan petakan mana yang menjadi prioritas utama. Yang paling mendesak tentu akan kita dahulukan dalam pengusulan program pembangunan,” ujar Yoga dalam pernyataannya.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan