
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Ancaman resesi di tahun 2023 menjadi perhatian banyak pihak. Langkah antisipasi pun banyak didiskusikan, termasuk bagaimana sistem ekonomi syariah mengantisipasi ini.
Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (Fossei) Regional Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah (Kalselteng) mengundang tiga orang narasumber untuk mendiskusikan antisipasi resesi dalam sebuah seminar dengan topik “Flashback Krisis Moneter Bagaimana Peran Ekonomi dan Investasi Syariah dalam Menghadapi Krisis?”.
Ada tiga pemateri yang dihadirkan pada seminar, Selasa (1/11/2022) ini yakni Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalteng Stephanus Cahyo Adiraja, Sekretaris Umum MES Kalteng H Heru Hidayat dan Kepala Sub Bagian Pengawas Perbankan OJK Kalteng R Anggy Priyansyah.
Heru Hidayat menyampaikan bagaimana peran ekonomi syariah dalam menghadapi resesi ekonomi. Diantaranya kemandirian ekonomi, tidak melakukan riba, dan mengutamakan regulasi atau sistem ekonomi yang berkeadilan.
“Bagaimana cara menghadapi resesi? Ya kita harus memulai dari diri kita sendiri dengan melakukan hal-hal yang tadi, juga melakukan langkah-langkah preventifnya,” ujar dia.
Langkah preventif yang bisa dilakukan itu yakni membangun kebersamaan di lingkungan, memproduksi bahan pokok agar mandiri,dan menjaga ketersediaan kebutuhan.
“Juga menjaga pola hidup hemat dan sehat. Di MES Kalteng kita juga menekankan hal ini dengan cara melakukan Gowes MES,” sebut salah seorang tokoh muda Kalteng ini.
Sementara pemateri dari BEI juga menyampaikan pentingnya investasi untuk menghadapi resesi. Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalteng Stephanus Cahyo Adiraja menyampaikan, bahwa jawaban dari resesi adalah investasi.
Menurut dia, investasi harus memenuhi 2 L yakni legal dan logis. Contoh investasi tersebut seperti membeli saham. “Ada juga saham syariah. Ada 476 emiten syariah dan ini terus bertambah,” ujarnya.
Pihaknya juga menyampaikan agar para peserta yang ingin investasi saham, maka perlu memahami 3 hal. “Tips dari BEI, ada 3 P yakni paham, punya, dan pantau. Langkah yang bisa dilakukan sejak sekarang yakni mulai dari membuka rekening, dan investasikan waktu untuk belajar,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Pengawas Perbankan OJK Kalteng Raden Anggy Priyansyah menyampaikan terkait teori krisis, kondisi perekonomian, kondisi perbankan Indonesia, dan perbankan syariah.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Dekan III FEBI IAIN Palangka Raya Dr Imam Qulyubi SS MHum, Ketua Departemen Humas dan Media MES Kalteng Ismail, Presidium Nasional Fossei Muhammad Rafiudin, Ketua DEMA IAIN Palangka Raya Beni Andriano, Wakil Koordinator Regional Fossei Kalteng Jessica Fradilla dan Ketua Panitia Dea Ananta.
Saat membuka acara, Wakil Dekan III FEBI mengapresiasi kegiatan ini. Menurut dia, berawal dari acara seperti ini maka ke depannya diharapkan makin banyak pemikiran-pemikiran yang baik untuk menghadapi kemungkinan resesi. Selain itu, ia ingin agar semua pihak yang tergabung membahas langkah konkret untuk meningkatkan perekonomian, terutama perekonomian syariah.
“Kita tidak hanya berbicara teoritis tapi bukti nyata,” ungkapnya.
Sumber: HUMAS MES Kalteng
Editor: Andrian