website murah
website murah
website murah
website murah

Harga Kebutuhan Pokok Naik di Tengah Minimnya Lapangan Kerja, Warga Kotim Minta Pemerintah Bertindak

Kondisi salah satu pasar yang ada di kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). (Okt)

INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Belakangan ini, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mengalami kenaikan. Mulai dari beras, minyak goreng, ayam potong, hingga sayur-sayuran, semuanya makin memberatkan warga. Kondisi ini diperparah dengan terbatasnya lapangan kerja, sehingga banyak masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Seorang warga, Marni, mengatakan jika kondisi ekonomi saat ini sedang mengalami kesulitan, lapangan kerja yang sudah mulai sedikit ditambah sejumlah harga bahan-bahan pokok terus mengalami kenaikkan. Ia berharap agar pemerintah dapat mengambil tindakan terkait permasalahan tersebut.

“Sekarang apa-apa serba mahal, sementara lapangan kerja masih sedikit, pemerintah harus bertindak menangani permasalahan ini” ujarnya, Sabtu 9 Agustus 2025.

Pengeluaran harian yang semakin membengkak menambah tekanan bagi masyarakat, sedangkan penghasilan tidak bertambah. Mungkin, bagi sebagian orang harus menata ulang kembali keuangan rumah tangga atau bahkan mengorbankan kebutuhan penting lainnya.

“Sekarang kita harus pintar-pintar mengelola keuangan. Hidup serba susah, pendapatan tak mengalami kenaikan, tapi pengeluaran makin besar,” tambahnya.

Sementara itu, Nuraini, pedagang di salah satu pasar tradisional di Sampit, mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga, terutama daging ayam dan bawang merah.

“Memang rata-rata harga naik, dan yang paling menonjol kenaikan daging ayam serta bawang merah,” ujarnya.

Menurut Nuraini, harga daging ayam yang sebelumnya dijual sekitar Rp30 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp36 ribu. Sementara itu, harga bawang merah juga meningkat dari Rp45 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Untuk komoditas lainnya, cabai merah masih bertahan di kisaran Rp55 ribu per kilogram, bawang putih Rp35 ribu per kilogram, sedangkan kentang dan wortel rata-rata dijual Rp25 ribu per kilogram.

“Banyak pembeli mengurangi jumlah belanja, ada yang biasanya beli satu kilogram jadi setengah kilogram,” ungkapnya.

Dengan kondisi seperti ini, warga dan pedagang menilai langkah konkret dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk menekan harga sekaligus membuka peluang kerja baru.

“Kalau harga stabil, tentu kita lebih enak belanja. Dan kalau peluang kerja banyak, kita juga bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik,” harapnya.

Beberapa kali pemerintah melakukan upaya dengan mengadakan kegiatan seperti pasar murah. Namun hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena tidak ada setiap harinya.

Penulis: Oktavianto
Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan