
INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Harga bawang merah di Kabupaten Katingan melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir, mencapai angka yang mengejutkan hingga Rp 100.000 per kilogram. Kondisi ini mendapat sorotan serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, yang mendesak pemerintah daerah segera turun tangan.
Anggota DPRD Katingan, Budy Hermanto, menyatakan keprihatinannya atas kenaikan harga yang sangat tidak wajar tersebut. Ia meminta pemerintah kabupaten segera menyelidiki penyebab utama lonjakan harga, termasuk kemungkinan adanya kelangkaan pasokan, gangguan distribusi, atau bahkan penimbunan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Harga bawang yang biasanya di kisaran Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kilogram kini melonjak hingga Rp 100.000. Ini sangat membebani masyarakat, terutama kalangan ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil,” ujar Budy Hermanto, Rabu 18 Juni 2025.
Ia juga mendorong pemerintah untuk menggelar operasi pasar murah guna menstabilkan harga dan meringankan beban warga. Selain itu, ia menilai perlu ada koordinasi antar instansi seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UMKM, agar solusi yang diberikan tidak hanya jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan.
Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Katingan sebelumnya mencatat harga bawang merah berkisar Rp 37.000 per kilogram dan bawang putih sekitar Rp 28.000. Namun, tren harga belakangan ini menunjukkan peningkatan signifikan di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kasongan.
Fenomena serupa juga terjadi di beberapa wilayah Kalimantan Tengah. Di Palangka Raya misalnya, harga bawang merah pada April 2025 sudah menyentuh angka Rp 47.000–48.650 per kilogram. Kenaikan ini dipengaruhi oleh cuaca ekstrem, terbatasnya stok dari daerah penghasil seperti Barabai (Kalsel), dan tingginya permintaan saat Ramadan.
DPRD Katingan berharap Pemkab tidak tinggal diam. Menurut Budy, penyediaan stok cadangan pangan dan peningkatan produksi lokal harus menjadi prioritas untuk mencegah lonjakan harga serupa di masa depan.
“Masyarakat kita tidak boleh terus menerus jadi korban gejolak harga. Pemerintah harus hadir memberi solusi yang nyata,” pungkasnya.
Editor: Andrian