INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dalam perjalanan kembali menuju Palangka Raya, Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran kembali dibuat geram setelah menemukan sebuah truk bermuatan lebih dari kapasitas 8 ton yang nekat melintas pada malam hari di ruas Pangkalan Bun-Sampit.
Temuan ini menambah daftar panjang pelanggaran yang kerap terjadi di jalur tersebut.
Gubernur yang saat itu melintas bersama rombongan langsung menghentikan kendaraan berat tersebut. Tanpa menunda waktu, ia meminta sopir turun dan menjelaskan muatan yang dibawa. Agustiar terlihat tegas, mengingatkan bahwa aturan pembatasan tonase bukan sekadar formalitas, tetapi untuk menjaga keamanan bersama, Kamis (11/12).
Menurutnya, pelanggaran seperti ini sudah terlalu sering terjadi. “Ini tidak boleh dibiarkan. Jalan ini dipakai masyarakat setiap hari. Kalau rusak karena truk overload, yang susah bukan hanya pemerintah, tapi semua warga,” tegasnya di lokasi.
Ia menambahkan bahwa melintas di malam hari bukanlah alasan untuk menghindari pengawasan. Justru tindakan tersebut menunjukkan adanya kesengajaan untuk mengakali aturan. Gubernur menilai pola seperti ini harus segera dihentikan sebelum menimbulkan kecelakaan fatal atau kerusakan jalan yang lebih parah.
Agustiar menegaskan, pemerintah provinsi akan meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk memperketat pengawasan di jalur Pangkalan Bun-Sampit. Ia meminta petugas di lapangan tidak ragu menindak tegas setiap pengemudi dan perusahaan angkutan yang melakukan pelanggaran serupa.
“Ini demi keselamatan dan kepentingan masyarakat Kalimantan Tengah. Saya tidak ingin melihat ada korban atau kerugian negara hanya karena ada pihak yang tidak patuh,” ujarnya sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Gubernur memastikan tindakan tegas ini akan terus dilakukan untuk menjaga ketertiban serta kenyamanan pengguna jalan.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian