INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Tahun ajaran baru ini, empat sekolah dasar di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami perubahan signifikan. Sekolah-sekolah ini tidak lagi beroperasi secara mandiri, tetapi telah digabung dengan sekolah-sekolah terdekat dalam upaya yang dikenal sebagai reprouping. Langkah ini diambil oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Barat (Kobar) untuk meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan sumber daya pendidikan yang ada.
Plt Kepala Disdik Kobar, Jamri, menjelaskan bahwa keputusan ini bukan berarti sekolah-sekolah tersebut ditutup, melainkan digabungkan untuk menciptakan satu satuan pendidikan yang lebih kuat dan efisien. “Kalau sekolah bukan tidak aktif, tapi reprouping atau penggabungan sekolah yang berdekatan menjadi satu satuan pendidikan. Ini dilakukan bukan untuk menutup, tapi untuk efisiensi dan analisis lainnya,” ujar Jamri pada Rabu (31/7).
Keempat sekolah dasar yang terkena dampak reprouping ini adalah:
1. SDN 3 Madurejo
2. SDN 2 Pangkut
3. SDN 6 Raja
4. SDN 5 Mendawai
Reprouping merupakan strategi yang diambil oleh banyak daerah di Indonesia untuk mengatasi berbagai tantangan dalam sektor pendidikan, terutama di daerah-daerah yang memiliki jumlah siswa yang sedikit atau sumber daya yang terbatas. Di Kotawaringin Barat, langkah ini diambil setelah dilakukan analisis mendalam mengenai efektivitas dan efisiensi operasional sekolah-sekolah tersebut.
Jamri menambahkan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan ini adalah jumlah siswa yang semakin berkurang di beberapa sekolah. “Kami melihat ada beberapa sekolah yang jumlah siswanya sangat sedikit, sehingga biaya operasional menjadi tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Dengan menggabungkan sekolah-sekolah ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa,” jelasnya.
Langkah reprouping ini mendapatkan beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa orang tua murid merasa khawatir dengan perubahan ini, terutama yang tinggal di dekat sekolah-sekolah yang digabungkan. Mereka khawatir anak-anak mereka harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk bersekolah. Namun, Disdik Kobar memastikan bahwa semua keputusan telah dipertimbangkan dengan matang dan fasilitas transportasi akan disediakan jika diperlukan.
Salah satu orang tua murid, Siti Rahma, mengungkapkan harapannya. “Saya berharap dengan penggabungan ini, anak-anak kami bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan fasilitas yang lebih lengkap. Selama ini kami memang merasa sekolah-sekolah tersebut kekurangan fasilitas,” ujarnya.
Ke depan, Disdik Kobar berkomitmen untuk terus memantau perkembangan dan efektivitas dari kebijakan reprouping ini. Evaluasi rutin akan dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan utama dari penggabungan ini, yaitu peningkatan kualitas pendidikan dan efisiensi sumber daya, dapat tercapai.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selalu berpihak pada kepentingan terbaik anak-anak didik kita,” tegas Jamri.
Dengan adanya reprouping ini, diharapkan sekolah-sekolah di Kotawaringin Barat dapat beroperasi lebih efektif dan memberikan pendidikan yang lebih berkualitas bagi seluruh siswa. Langkah ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam mendukung visi pendidikan nasional yang lebih baik dan merata di seluruh penjuru negeri.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian