INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Setelah publik digemparkan dengan perkelahian ala gladiator yang melibatkan pelajar putra, kini warga kembali dikejutkan dengan aksi baku jambak dan baku pukul antara dua remaja putri di Pangkalan Bun.
Salah satu pelaku diduga masih duduk di bangku sekolah dasar. Peristiwa ini mengundang keprihatinan mendalam, terutama karena terjadi di tengah perayaan Idul Adha.
Wakapolres Kotawaringin Barat, Kompol Wilhelmus Helky, menyatakan bahwa pihak kepolisian masih mendalami kasus ini dan tengah mencari para pelaku yang terlibat.
“Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan menindaklanjuti pelaku-pelaku dalam perkelahian ini,” ujarnya, saat di Konfirmasi, Selasa 18 Juni 2024.
Video rekaman berdurasi 1 menit 38 detik yang memperlihatkan perkelahian tersebut telah tersebar luas di media sosial dan grup WhatsApp. Dalam video tersebut, terlihat dua remaja putri saling pukul dan jambak di sebuah lapangan di Kelurahan Baru. Salah satu pelaku yang mengenakan baju hitam diidentifikasi sebagai Y, warga kelurahan setempat.
Yang membuat miris, perkelahian ini disaksikan oleh sejumlah teman mereka yang tidak berusaha melerai, bahkan ada yang memberikan instruksi untuk memukul serta merekam kejadian tersebut dengan ponsel.
Dian, seorang warga Kelurahan Baru, mengonfirmasi bahwa lokasi perkelahian berada di Gang Lubut, Kelurahan Baru. “Itu lokasinya di Kampung Baru, infonya salah satunya yang berbaju hitam namanya Y, dan dia warga di sekitar lokasi perkelahian,” kata Dian.
Dian juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap perilaku remaja saat ini yang cenderung ke arah negatif.
“Memang pastinya belum tahu kapan perkelahian terjadi tetapi ramai beredar baru hari ini. Semoga cepat ditangani oleh kepolisian agar ada efek jera, kasihan mereka masih usia sekolah. Kalau melihat postur tubuh mereka, kalau tidak SD ya SMP,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perkelahian dipicu oleh tudingan dari salah satu pelaku yang mengaku sunscreen miliknya dicuri oleh lawannya. Tuduhan ini memicu percekcokan yang berakhir dengan perkelahian. Pelaku yang mengenakan baju putih diidentifikasi sebagai O, sedangkan yang berbaju hitam adalah Y. Mereka masing-masing berasal dari BTN Tatas dan BTN Tatas lainnya, dengan salah satu pelaku merupakan siswi SDN di Pangkalan Bun.
Wakapolres Kotawaringin Barat, Kompol Wilhelmus Helky, menambahkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. “Kami berharap bisa segera menyelesaikan kasus ini agar memberikan efek jera kepada para pelaku, sekaligus menjadi pelajaran bagi yang lain agar tidak mengulangi perbuatan serupa,” tutupnya.
Kejadian ini menjadi cerminan betapa pentingnya peran serta semua pihak, baik orang tua, guru, maupun masyarakat, dalam mendidik dan mengawasi perilaku remaja agar tidak terjerumus ke dalam tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Semoga dengan penanganan yang cepat dan tegas dari pihak kepolisian, kasus serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit