
INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU – Perkembangan teknologi dan media sosial saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama kalangan muda. Namun, kemajuan ini juga membawa tantangan tersendiri yang perlu diantisipasi bersama.
Anggota DPRD Kabupaten Murung Raya, Susilo, mengajak semua elemen masyarakat untuk ambil bagian dalam menjaga generasi muda dari pengaruh buruk dunia digital. Menurutnya, peran kolektif sangat penting untuk menciptakan ruang digital yang aman.
“Semua pihak—baik pemerintah, pendidik, orang tua, maupun tokoh masyarakat—perlu terlibat aktif dalam memberikan perlindungan dan bimbingan kepada generasi muda,” ujar Susilo, Selasa (17/6/2025).
Politikus dari Partai Demokrat ini menyebut, media sosial memiliki dua sisi: bisa memberi manfaat besar, namun juga membawa dampak negatif jika disalahgunakan. Karena itu, perlu pendekatan yang bijak dan edukatif dalam penggunaannya.
Ia mengingatkan, remaja dan pemuda merupakan kelompok yang paling aktif di ruang digital. Oleh karena itu, pemahaman literasi digital perlu terus ditanamkan sejak dini.
“Anak-anak muda harus dibimbing agar menggunakan media sosial secara kreatif dan bertanggung jawab, bukan sekadar untuk hiburan semata,” ujarnya.
Menurut Susilo, ruang digital mestinya menjadi sarana untuk mengasah keterampilan, menyalurkan ide positif, hingga memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah derasnya informasi global.
Ia menekankan pentingnya membentuk karakter generasi muda yang cerdas dan memiliki daya kritis terhadap informasi yang beredar di internet. Hal ini penting untuk menangkal hoaks dan ujaran kebencian yang kerap muncul.
“Dengan media sosial, anak muda sebenarnya punya kesempatan luas untuk menunjukkan potensi diri dan membangun jejaring positif,” tambahnya.
Ia juga berharap, pemerintah daerah dapat lebih aktif menggelar pelatihan literasi digital di sekolah maupun komunitas agar anak muda tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta konten yang bermanfaat.
Selain itu, Susilo menilai perlu adanya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan regulasi dan pendampingan digital yang ramah anak dan remaja.
Ia percaya, dengan pendekatan yang tepat, ruang digital bisa menjadi alat untuk memperkuat karakter bangsa, bukan sebaliknya.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Melindungi mereka dari dampak negatif digital adalah investasi masa depan,” katanya.
Susilo juga mengingatkan pentingnya menjaga etika berkomunikasi di media sosial agar tidak terjebak dalam konflik atau perpecahan.
Ia mengajak seluruh warga, khususnya orang tua, agar lebih peduli terhadap aktivitas daring anak-anak mereka. Peran keluarga, menurutnya, sangat krusial.
“Jika semua elemen ikut berperan, saya yakin akan lahir generasi digital yang berintegritas, kritis, dan cinta tanah air,” pungkasnya. (Jmy/And)