website murah
website murah
website murah
website murah

DPRD Katingan Imbau Warga Waspada Banjir Musim Hujan

Budy Hermanto saat melakukan kunjungan disalah satu desa yang terkena dampak banjir.

INTIMNEWS.COM, KASONGAN — Musim hujan yang mulai mengguyur wilayah Kabupaten Katingan sejak awal November menjadi perhatian serius kalangan legislatif. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir.

Anggota DPRD Katingan, Budy Hermanto, mengatakan bahwa bencana banjir perlu diantisipasi sedini mungkin untuk meminimalkan risiko kerugian, baik materiil maupun nonmateriil. Menurutnya, banjir bukan hanya ancaman tahunan, tetapi kenyataan yang kerap datang tanpa kompromi.

“Potensi bencana banjir harus menjadi peringatan bagi semua pihak agar tetap waspada dan siaga,” ujar Budy saat diwawancarai wartawan pada Senin pekan ini.

Ia menuturkan, berdasarkan pola cuaca tahunan, intensitas curah hujan biasanya meningkat tajam pada bulan November hingga Desember. Kondisi ini memperbesar kemungkinan terjadinya banjir, terutama di wilayah-wilayah rawan.

“Curah hujan yang tinggi bisa memicu meluapnya sungai-sungai di Katingan. Apalagi kita sudah beberapa kali mengalami kejadian serupa sebelumnya,” katanya.

Wilayah yang paling rentan terhadap banjir, menurut Budy, adalah daerah yang memiliki kontur tanah rendah serta berdekatan dengan aliran sungai. Ia menyoroti keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan sebagai salah satu faktor krusial.

“Ketika volume air di DAS Katingan melebihi kapasitas tampungnya, maka air meluap hingga ke jalan-jalan dan permukiman warga, dengan ketinggian yang berbeda-beda,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menghadapi situasi ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, kata dia, harus menyiapkan langkah antisipatif melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“BPBD perlu memastikan personel dan peralatan yang ada dalam kondisi siap pakai. Ini menyangkut keselamatan masyarakat,” ucap Budy.

Ia juga mengingatkan bahwa upaya penanganan tidak hanya fokus pada wilayah hulu saja. Wilayah tengah hingga hilir juga memiliki potensi terdampak akibat aliran air yang bergerak dari atas ke bawah.

“Air dari hulu pasti mengalir ke hilir. Kalau hulu banjir, daerah di bawahnya pasti ikut terdampak,” ujarnya menegaskan.

Menurut Budy, pengalaman banjir di tahun-tahun sebelumnya harus menjadi pelajaran. Kesiapsiagaan bukan hanya soal logistik, tetapi juga soal koordinasi lintas instansi dan kecepatan respons.

Ia mendorong BPBD agar segera melakukan simulasi penanggulangan bencana dan menyiapkan posko-posko siaga banjir di titik-titik rawan.

“Jangan sampai saat banjir terjadi, kita masih disibukkan dengan persiapan,” tegas Budy.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk aktif memantau kondisi sekitar dan melaporkan apabila terjadi kenaikan air secara signifikan.

“Kewaspadaan warga menjadi garda terdepan dalam mitigasi bencana,” katanya.

Budy menutup imbauannya dengan harapan agar semua pihak, baik pemerintah, lembaga, maupun warga, dapat bersinergi menjaga keselamatan bersama selama musim hujan berlangsung.

“Bencana memang tidak bisa kita hindari, tapi dampaknya bisa kita kurangi jika semua pihak siap dan peduli,” pungkasnya.

Editor  : Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan