
INTIMNEWS.COM, KASONGAN — Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, H. Wiwin Susanto, mendesak Pemerintah Kabupaten segera menuntaskan persoalan banjir yang kerap merendam ruas jalan di Desa Talingke, Kecamatan Tasik Payawan.
Wiwin menuturkan bahwa ruas jalan di wilayah tersebut menjadi langganan banjir setiap musim penghujan. Genangan air tidak tanggung-tanggung, bisa mencapai panjang satu kilometer, dan melumpuhkan aktivitas warga.
“Jalan ini terendam cukup parah saat hujan deras turun. Dampaknya sangat dirasakan masyarakat, karena jalan adalah satu-satunya akses utama,” ujar Wiwin saat diwawancarai, Senin, 2 Desember 2024.
Ia mengungkapkan bahwa yang paling terdampak adalah anak-anak sekolah. Saat banjir melanda, para pelajar kesulitan berangkat karena kendaraan tidak bisa melintas.
“Kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa lewat. Warga terpaksa jalan kaki atau sewa perahu, yang tentunya menambah beban biaya,” jelasnya.
Banjir yang melanda bukan hanya sesaat, tetapi bisa bertahan hingga satu minggu, bahkan sepuluh hari. Situasi ini memukul ekonomi masyarakat yang sehari-hari menggantungkan hidup pada akses transportasi lancar.
“Ketika banjir datang, bukan hanya akses yang terputus, tapi juga pengeluaran warga meningkat karena biaya transportasi naik,” tambahnya.
Untuk menanggulangi hal ini, Wiwin menyampaikan bahwa DPRD bersama pemerintah daerah telah menyepakati alokasi anggaran sebesar Rp3 miliar untuk peningkatan infrastruktur jalan di Desa Talingke.
Salah satu langkah utama adalah meninggikan badan jalan hingga satu meter. Langkah ini diyakini dapat menjadi solusi permanen terhadap masalah banjir yang terus berulang setiap tahun.
“Kalau badan jalan sudah ditinggikan, air tidak akan lagi menggenangi permukaan. Ini solusi jangka panjang yang memang sudah mendesak,” kata Wiwin.
Ia juga menegaskan bahwa instruksi telah diberikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar segera merealisasikan proyek tersebut. Tidak boleh ada penundaan.
“Pekerjaan ini harus masuk prioritas dan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan teknis yang sudah dibuat,” ujarnya.
Wiwin berharap agar proyek tersebut rampung tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat. Jalan yang dapat dilalui setiap saat akan memperlancar aktivitas ekonomi warga.
“Akses yang baik akan membuka peluang lebih besar bagi desa. Perdagangan, pendidikan, dan layanan kesehatan bisa berjalan tanpa hambatan,” katanya.
Ia juga meminta agar pengawasan terhadap pelaksanaan proyek ditingkatkan. DPRD, kata dia, akan turun langsung untuk memastikan pekerjaan tidak asal-asalan.
“Ini uang rakyat. Kita punya tanggung jawab moral dan politik untuk memastikan proyek ini berkualitas,” ujarnya lagi.
Wiwin menutup pernyataannya dengan harapan besar bahwa pada tahun 2025 mendatang, jalan di Desa Talingke tak lagi menjadi cerita tahunan tentang banjir dan keterisolasian.
“Semoga ini menjadi tahun terakhir warga Desa Talingke menderita karena banjir. Akses yang layak adalah hak mereka,” pungkasnya.
Editor : Maulana Kawit