
PALANGKA RAYA, KOMPAS — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah mendorong peningkatan kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah melalui komunikasi yang konstruktif dan terbuka. Salah satu upaya yang dianggap efektif untuk mempererat sinergi tersebut adalah melalui forum rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar secara berkala.
Anggota DPRD Kalteng, Brian Iskandar, menyebut RDP merupakan momentum awal untuk membangun hubungan kerja yang solid antara legislatif dan mitra kerja. Meskipun terkadang hanya bersifat perkenalan, forum ini bisa menjadi dasar dalam menciptakan kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan.
“Melalui RDP, kami bisa menyamakan persepsi sekaligus menjalin komunikasi yang lebih intens. Ini menjadi fondasi untuk menciptakan program-program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Kamis (23/1/2025).
Sebagai anggota Komisi III DPRD Kalteng, Brian mengungkapkan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan lembaga yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial, pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat.
Ia menyatakan, pihaknya telah mengumpulkan berbagai informasi dari mitra kerja yang akan dibahas lebih lanjut dalam forum-forum kebijakan berikutnya. Informasi tersebut akan menjadi dasar dalam menyusun program-program nyata yang tepat sasaran.
“Kolaborasi yang baik akan menghasilkan terobosan kebijakan yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Kami sudah menerima banyak masukan yang akan kami olah lebih lanjut di tingkat komisi,” jelasnya.
Brian menambahkan, salah satu fokus utama dari sinergi ini adalah menciptakan kebijakan publik yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan hubungan yang terbuka dan berkesinambungan antara legislatif dan mitra kerja.
Ia menilai, pertemuan yang dilakukan secara reguler melalui mekanisme RDP akan mendorong terciptanya pemahaman bersama terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat, sekaligus merancang solusi yang realistis dan terukur.
“Sinergi yang dibangun bukan semata-mata formalitas, melainkan upaya konkret untuk menyatukan visi dalam membangun daerah,” kata Brian.
Komisi III, yang membidangi urusan sosial, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat, menurut Brian, memiliki peran penting dalam memastikan agar kerja sama lintas lembaga benar-benar berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Ia menggarisbawahi bahwa pendekatan kolaboratif akan lebih efektif dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat di lapangan. Hal itu mencakup penanganan masalah pendidikan, akses layanan kesehatan, hingga pemberdayaan kelompok rentan.
“Dalam konteks sosial dan kesejahteraan, kami tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan sinergi antara DPRD, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil,” tegasnya.
Brian juga mengajak seluruh mitra kerja untuk tidak ragu menjalin komunikasi aktif dengan DPRD. Ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi dan transparansi dalam setiap program yang akan dijalankan bersama.
“Dengan saling terbuka dan berdiskusi, kita bisa merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan menyeluruh. Tujuannya satu: menghadirkan perubahan yang dirasakan masyarakat,” ucapnya.
Ia optimistis, jika kolaborasi yang dibangun dilandasi semangat saling percaya dan komitmen terhadap kesejahteraan publik, maka berbagai tantangan pembangunan daerah dapat diatasi secara bertahap.
Lebih lanjut, Brian berharap hasil-hasil dari forum RDP dapat ditindaklanjuti dengan aksi nyata, baik dalam bentuk program daerah, peraturan, maupun bentuk dukungan kebijakan lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pertemuan bukan hanya seremonial, tetapi menghasilkan keputusan dan aksi yang berdampak langsung,” ungkapnya.
Ia menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa kekuatan pembangunan daerah terletak pada kemauan untuk bekerja sama secara terbuka dan berkelanjutan. DPRD, katanya, siap menjadi jembatan untuk mempertemukan kepentingan masyarakat dan mitra kerja.
“Kunci pembangunan adalah komunikasi dan sinergi. Jika itu berjalan baik, maka solusi terhadap masalah-masalah masyarakat akan lebih mudah dicapai,” pungkasnya.
Penulis : Andrian