INTIMNEWS.COM, MUARA TEWEH – Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Yogyakarta pada 2–6 November 2025 untuk mempelajari inovasi pengelolaan sampah. Kunjungan ini bertujuan menimba pengalaman dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait pengelolaan sampah di Barito Utara.
Rombongan DPRD menerima paparan langsung dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta serta Bagian Hukum Setda. Materi yang diberikan mencakup regulasi, strategi, dan inovasi pengelolaan sampah yang telah dijalankan secara efektif di Yogyakarta.
Salah satu program yang dikaji adalah Mas JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah). Program ini berbasis partisipasi warga, mendorong masyarakat memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah tangga.
Selain itu, DPRD juga meninjau program pengolahan sampah organik. Program ini mengolah sampah rumah tangga agar tidak dibuang begitu saja, melainkan diubah menjadi kompos atau produk lain yang bermanfaat.
Inovasi lainnya adalah proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) dan pengolahan sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF). Program ini menekankan nilai ekonomis sekaligus menjaga lingkungan.
Pelibatan masyarakat menjadi fokus lain kunjungan DPRD. Yogyakarta memiliki “Juru Pengawas Pemilahan Sampah” (Jumilah) yang mendampingi warga agar sistem pemilahan dan pengelolaan sampah berjalan lebih tertata.
Selain itu, penataan depo dan Tempat Penampungan Sementara (TPS) diperkenalkan untuk memastikan pengelolaan sampah terstruktur dan tidak menumpuk sembarangan di lingkungan warga.
Kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi salah satu kunci keberhasilan pengelolaan sampah di Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada, misalnya, terlibat dalam riset, teknologi, dan edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah.
H. Taufik Nugraha, anggota DPRD, menilai program Mas JOS memberi inspirasi besar. “Kesadaran memilah sampah dari rumah bisa dibangun melalui program seperti ini. Relevan untuk Barito Utara,” katanya.
Sementara itu, Hj. Sri Neni Trianawati menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat. Keberhasilan pengelolaan sampah hanya bisa dicapai bila ada partisipasi aktif dari awal, bukan sekadar penanganan sampah di hilir.
Rombongan DPRD juga mempelajari mekanisme insentif bagi warga yang aktif dalam memilah sampah, termasuk pengurangan biaya retribusi atau penghargaan lain sebagai bentuk apresiasi.
DPRD melihat perlunya integrasi program pengelolaan sampah dengan kebijakan daerah. Hal ini dianggap strategis agar Raperda nantinya bisa mendorong sistem yang lebih efisien dan berwawasan lingkungan.
Selain kunjungan lapangan, DPRD berinteraksi langsung dengan tokoh masyarakat dan pelaku program Mas JOS. Diskusi ini menambah pemahaman mengenai tantangan dan solusi pengelolaan sampah berbasis komunitas.
DPRD Barito Utara berharap hasil kunjungan ini bisa menjadi acuan dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang terpadu di daerahnya. Program yang terstruktur diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus mengurangi sampah yang dibuang sembarangan.
Kunjungan kerja ini menjadi momentum penting bagi DPRD Barito Utara untuk menyesuaikan kebijakan lokal dengan praktik terbaik yang terbukti efektif di kota lain, khususnya Yogyakarta.
(SHP/Maulana Kawit)