
INTIMEWS.COM, MUARA TEWEH – Anggota DPRD Barito Utara Nuriyanto SE menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilaksanakan di SMPN 1 Muara Teweh, maupun di sekolah lain yang ikut berpartisipasi. Dia menekankan pentingnya program ini, mengingat efektivitasnya dalam mengintegrasikan siswa baru dari berbagai latar belakang sekolah dasar.
“Kegiatan ini saya junjung tinggi dan berharap agar para siswi baru cepat mengenal satu sama lain dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Selain itu, saya berharap agar mereka dapat berprestasi dalam studinya setelah resmi menjadi siswa di sekolah tersebut, agar mereka dapat berprestasi. untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” kata Nuriyanto, Kamis, 11 Juli 2024.
Dia mengatakan ajang MPLS ini memiliki makna tersendiri, karena tidak hanya menyambut siswa baru, namun juga berbagi perjalanan inspiratif salah satunya, Ahmat Rofiq. Rofiq yang sehari-hari berjualan jajanan untuk menghidupi keuangan keluarganya, kini memasuki gerbang SMP Negeri 1 Muara Teweh dengan penuh tekad dan cita-cita masa depan.
Kisah Rofiq menjadi pengingat yang menyentuh hati bagi seluruh anggota komunitas sekolah tentang pentingnya kasih sayang dan ketahanan. Pengakuannya melalui jalur afirmasi ini merupakan salah satu contoh dedikasi SMP Negeri 1 Muara Teweh dalam memberikan kesempatan pendidikan kepada seluruh anak tanpa terkecuali.
Pada acara Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), ia mengimbau seluruh Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mengambil tindakan terhadap praktik perpeloncoan dan perundungan.
“Kami selaku komisi pendidikan berharap Kadisdiknas dan Pimpinan Sekolah melaksanakan program pengenalan lingkungan sekolah yang menitikberatkan pada pendidikan dibandingkan inisiasi fisik,” katanya.
Nuriyanto menekankan pentingnya pendidikan sosiologis dan psikologis, menyoroti perlunya anak-anak mengenal lingkungan sekolah dan teman sebayanya, serta memfasilitasi integrasi sosial yang lebih cepat bagi siswa baru.
“Penting untuk menghilangkan segala bentuk inisiasi fisik atau kekerasan; kita harus mendorong interaksi yang manusiawi di antara semua siswa, termasuk senior dan anggota OSIS,” jelasnya.
Menurutnya, MPLS tidak boleh dijadikan sebagai wadah perpeloncoan atau pembullyan . Oleh karena itu, DPRD Kabupaten Barut mengharapkan MPLS dilaksanakan sesuai pedoman kementerian.
“DPRD akan terus melakukan rapat dan evaluasi untuk memastikan tidak terjadi perpeloncoan,” pungkasnya
DPRD Kabupaten Barito Utara tetap berkomitmen mengawal proses penerimaan siswa baru dan kegiatan MPLS di seluruh sekolah di Kabupaten Barut. (Slh)
Editor : Andrian