website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Dinkes Kalteng Gelar Orientasi Petugas Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kabupaten/Kota

Palangka Raya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengadakan Orientasi Petugas Kesehatan Lingkungan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas kabupaten/kota. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Aquarius Palangka Raya pada Senin (18/11/2024) ini bertujuan meningkatkan kapasitas petugas dalam memantau dan mengawasi kesehatan lingkungan di wilayah kerja masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng, melalui sambutan yang dibacakan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fery Iriawan, menekankan pentingnya isu kesehatan lingkungan sebagai fondasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Lingkungan yang sehat tidak hanya memberikan kenyamanan hidup, tetapi juga menjadi benteng utama dalam pencegahan berbagai penyakit berbasis lingkungan, seperti diare, DBD, ISPA, penyakit kulit, hepatitis, dan thypus,” jelasnya.

Dinkes Kalteng menargetkan peningkatan sanitasi melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Fokus utamanya adalah Pilar Satu, yaitu Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan), yang menjadi langkah awal dalam membentuk perilaku hidup bersih dan sehat.

Hingga kini, capaian Stop BABS di Kalteng mencapai 55,79%, dengan kabupaten/kota seperti Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Barito Utara, dan Kota Palangka Raya sudah mencatat capaian >80%. “Kami berharap 10 kabupaten lainnya dapat mencapai minimal 80% desa yang bebas BABS agar dapat mengikuti penilaian Kabupaten/Kota Sehat dari Kemendagri,” tambahnya.

Dalam orientasi tersebut, Dinkes Kalteng juga menyoroti rendahnya capaian Pemeriksaan Kualitas Air Minum Rumah Tangga (KAMRT) di aplikasi SIPEKAM, yang baru mencapai 35% per November 2024. Bahkan, tiga kabupaten—Seruyan, Pulang Pisau, dan Murung Raya—masih mencatat nol capaian.

Selain itu, pembinaan, pemantauan, dan pengawasan tempat pengelolaan pangan (TPP) menjadi salah satu fokus utama. “Tujuannya adalah mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan akibat makanan atau minuman yang dijual di tempat pengelolaan pangan,” kata Fery.

Pengawasan tempat dan fasilitas umum seperti sekolah, Puskesmas, dan pasar juga menjadi prioritas. Mulai tahun depan, tempat-tempat tersebut harus memenuhi standar kesehatan lingkungan.

“Kami berharap kegiatan ini meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan lingkungan dalam melakukan pemantauan dan pengawasan di wilayah kerjanya masing-masing,” pungkas Fery.

Acara ini diikuti oleh petugas kesehatan lingkungan dari berbagai Puskesmas kabupaten/kota di Kalimantan Tengah. Melalui orientasi ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih sehat, sanitasi yang lebih baik, dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Redha

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan