INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kalteng, Suyuti Syamsul, menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap dampak (African Swine Fever/ASF) pada kesehatan manusia, Jumat 27 Desember 2024.
“Demam babi Afrika hanya menyerang babi, tidak menulari manusia. Masyarakat tetap bisa merasa aman,” katanya.
Demam Babi Afrika adalah penyakit viral yang sangat menular yang menyerang babi domestik dan babi liar. Penyakit ini disebabkan oleh virus ASF dan dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada babi yang terinfeksi. ASF tidak menular kepada manusia, tetapi memiliki dampak besar pada sektor peternakan dan ekonomi.
Pemerintah Kalteng saat ini tengah menyusun strategi untuk menekan dampak ASF. Salah satu langkah yang diusulkan adalah meningkatkan edukasi kepada para peternak tentang cara mencegah penyebaran virus, termasuk pengendalian lalu lintas ternak babi.
“Edukasi kepada peternak sangat penting. Mereka perlu memahami bagaimana menjaga kebersihan kandang, membatasi akses keluar masuk ternak, dan melaporkan kasus kematian babi secara cepat,” tutur Suyuti.
Penularannya melalui Kontak langsung antara babi sehat dan babi yang terinfeksi, Produk babi yang terkontaminasi, seperti daging atau sisa makanan, Vektor seperti kutu lunak, Peralatan, kendaraan, dan pakaian yang terkontaminasi virus.
Gejala pada babi dapat diamati seperti Demam tinggi, Kemerahan pada kulit, terutama di telinga, perut, dan kaki, Lesi kulit, Diare berdarah atau muntah, Kematian mendadak tanpa gejala jelas sebelumnya.
ASF dapat menghancurkan industri peternakan babi di wilayah yang terkena dampak. Penyakit ini sering menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar dan memengaruhi pasokan pangan ditambah lagi dengan persiapan acara besar keagamaan seperti Natal dan tahun baru saat ini.
Penulis Redha
Editor Andian