INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustan Saining, mendampingi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XXII/Tambun Bungai, Mayjen TNI Zainul Arifin, meninjau lahan yang direncanakan menjadi lokasi pembangunan markas dan perumahan prajurit Kodam XXII/Tambun Bungai, Senin, 13 Oktober 2025.
Peninjauan dilakukan di dua titik di Jalan Tjilik Riwut, yakni di Km 24 seluas 50 hektare dan Km 27 seluas 25 hektare. Kedua lokasi tersebut diproyeksikan menjadi kawasan strategis bagi pengembangan fasilitas pertahanan sekaligus penyediaan hunian bagi anggota TNI di wilayah Kalteng.
Agustan Saining menyatakan, Dinas Kehutanan siap memberikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan tersebut, baik dari sisi teknis maupun administratif. Ia menegaskan, setiap proses pembangunan akan tetap memperhatikan aspek legalitas lahan dan kelestarian lingkungan.
“Kami siap mendukung rencana pembangunan markas dan perumahan Kodam XXII/Tambun Bungai ini. Semua proses akan dijalankan sesuai aturan, termasuk penataan ruang dan status lahan yang harus jelas,” ujar Agustan.
Ia menambahkan, rencana pembangunan ini diharapkan tidak hanya memperkuat pertahanan negara di Kalteng, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Pembangunan markas dan perumahan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah dan TNI, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga di sekitar kawasan,” katanya.
Menurutnya, kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dan TNI merupakan langkah nyata dalam memperkuat keamanan, pemerataan pembangunan, serta kesejahteraan masyarakat di wilayah Bumi Tambun Bungai.
Dengan rencana pembangunan markas dan perumahan tersebut, kehadiran Kodam XXII/Tambun Bungai diharapkan semakin memperkokoh stabilitas pertahanan dan keamanan, serta menjadi pilar penting dalam mendukung pembangunan Kalteng yang maju dan berkelanjutan.
Agustan juga menegaskan, Dinas Kehutanan akan memastikan pemanfaatan lahan dilakukan secara bijak agar fungsi ekologis kawasan tetap terjaga. “Kami ingin pembangunan berjalan seimbang antara kebutuhan pertahanan dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya.
Editor: Andrian