
INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU – Wakil Ketua I DPRD Murung Raya, Dina Maulidah, menegaskan bahwa isu kesetaraan gender bukan lagi hal yang tabu untuk diperbincangkan maupun diperjuangkan. Menurutnya, kesetaraan gender adalah bagian penting dari pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, terutama dalam upaya mewujudkan visi Mura Maju dan Sejahtera di Kabupaten Murung Raya.
Ia menilai bahwa perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam berbagai lini kehidupan, baik di ranah domestik maupun publik. Perempuan tidak hanya menjadi penopang keluarga, tetapi juga turut andil dalam proses pembangunan sosial dan ekonomi. Hal ini, menurut Dina, menunjukkan bahwa perempuan adalah agen perubahan yang nyata dalam masyarakat.
“Misi kami sebagai perempuan adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dan adil bagi semua pihak, tanpa memandang gender, usia, suku, ataupun ras,” ujar Dina. Ia menekankan bahwa peran perempuan tidak boleh dipandang sebelah mata, sebab merekalah yang turut menata keindahan sosial dan membangun peradaban sejak dari lingkup terkecil, yaitu keluarga.
Lebih lanjut, Dina menyoroti pentingnya peran perempuan dalam membentuk dan membina generasi penerus yang berkualitas. Sebagai ibu, guru, dan pendamping, perempuan memiliki posisi strategis dalam mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi individu yang berkarakter, berilmu, dan berdaya saing. Perempuan adalah fondasi pertama bagi tumbuh kembangnya moral dan intelektual anak.
Ia juga mengungkapkan bahwa perempuan di Kabupaten Murung Raya, khususnya di wilayah Puruk Cahu dan sekitarnya, telah menunjukkan kontribusi nyata dalam mendukung berbagai program pemerintah daerah. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan masyarakat, peran serta perempuan semakin terlihat dan diakui.
“Di berbagai lini, kita bisa melihat perempuan menjadi penggerak kegiatan desa, pendamping program keluarga, bahkan pengelola usaha mikro yang menopang ekonomi keluarga. Dukungan perempuan terhadap keberhasilan program kerja kepala daerah juga tidak bisa diabaikan, terutama dari peran istri sebagai motivator utama,” jelas Dina.
Tidak hanya terbatas pada sektor domestik, perempuan di Murung Raya juga aktif di berbagai sektor produktif seperti ekonomi, pertanian, peternakan, dan industri kecil. Mereka bekerja di kantor, di lapangan, dan juga di sektor-sektor tradisional yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal. Keikutsertaan perempuan ini menunjukkan bahwa mereka mampu berdiri sejajar dengan laki-laki dalam dunia kerja.
Menurut Dina, partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan pembangunan bukan hanya sekadar pelengkap, tetapi justru menjadi elemen penting dalam mendorong pertumbuhan daerah dari akar rumput. Perempuan menjadi motor penggerak ekonomi keluarga yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Ia juga berharap agar perempuan-perempuan muda di Murung Raya dapat terus diberi ruang dan kesempatan untuk mengembangkan diri, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan keterampilan. Dengan begitu, perempuan tidak hanya menjadi pendamping, tetapi juga menjadi pemimpin yang berkontribusi dalam menentukan arah kebijakan daerah.
Menutup pernyataannya, Dina Maulidah menyampaikan optimismenya bahwa peran perempuan akan semakin diakui dan diperkuat dalam berbagai aspek pembangunan. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, ia yakin perempuan Murung Raya mampu menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan daerah yang maju, adil, dan sejahtera bagi semua. (Jmy/And)