INTIMNEWS.COM,PALANGKA RAYA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Susi Idawati meminta Pemkot setempat untuk memberikan suntikan dana lebih dalam penanggulangan HIV/AIDS. Pasalnya, berdasarkan sepanjang 2023, terdapat 99 penderita HIV/AIDS di Kota Palangka Raya, dengan rincian 75 laki-laki dan 24 perempuan.
Susi mengatakan, polemik terkait anggaran untuk HIV/AIDS sudah berlangsung lama, kondisi ini membuat HIV/AIDS belum mendapatkan alokasi anggaran sesuai dengan tingkat urgensi penyakit lainnya.
“Jadi di Dinas Kesehatan itu ada yang namanya P2P. P2P ini yang menangani seluruh penyakit, termasuk HIV/AIDS. Dan memang HIV/AIDS ini memang belum sepopuler dengan penyakit-penyakit yang lain, dan lembaga HIV/AIDS ini juga tidak sepopuler lembaga yang lain,” jelasnya baru-baru ini usai hadir dalam Seminar HIV dan AIDS.
Susi menjelaskan, selama menjabat sebagai anggota dewan, ia terus konsisten dan berperan aktif dalam membantu menyuarakan permintaan dana tambahan dalam penanganan intensif penderita HIV/AIDS dan terus berupaya mempertahankan alokasi anggaran untuk penanganan HIV/AIDS.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Palangka Raya menyampaikan bahwa dana yang telah dialokasikan saat ini sebenarnya masih kurang lantaran kemampuan keuangan di setiap daerah berbeda dan terbatas.
Dana yang tersedia untuk penanganan HIV/AIDS masih jauh dari standar yang diharapkan. Ia berharap bahwa pada tahun 2024 mendatang, KPA dapat mendapatkan alokasi anggaran yang lebih besar untuk lebih efektif menanggulangi HIV/AIDS.
“Kita mendapatkan porsi dana segitu saja untuk penanganan HIV/AIDS ini sudah alhamdulillah,” pungkasnya. (**)
Editor: Irga Fachreza