
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sejumlah mitra Koperasi Syariah Bina Muslim Mandiri (BMM) di Pangkalan Bun mengeluhkan sulitnya menarik dana mereka. Keterbatasan pencairan ini menimbulkan keresahan di kalangan nasabah yang merasa hak mereka tidak terpenuhi, Jumat 21 Februari 2025.
Belum lama ini, beberapa mitra mendatangi kantor Koperasi BMM di Jalan Malijo, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kotawaringin Barat (Kobar), guna meminta kejelasan terkait kebijakan pembatasan pencairan dana.
Salah satu nasabah, Yuli, menyatakan kekecewaannya setelah hanya bisa menarik Rp 500 ribu dari total simpanannya yang mencapai lebih dari Rp 10 juta.
“Kalau cuma Rp 500 ribu, saya bisa pinjam ke saudara atau teman. Saya ingin mengambil hak saya sendiri,” keluhnya.
Ketua Koperasi BMM, Harun Nurofik, menjelaskan bahwa kendala ini terjadi karena beberapa mitra mengalami gagal bayar dalam pengembalian pembiayaan, sehingga mempengaruhi likuiditas koperasi.
“Kami sudah 17 tahun beroperasi dan baru kali ini mengalami masalah seperti ini. Kami jujur kepada masyarakat dan terus berusaha mencari solusi,” ujarnya.
Pihak koperasi berupaya mengatasi situasi dengan menjual aset serta menagih debitur yang menunggak. Namun, mereka belum bisa memastikan kapan pencairan dana akan kembali normal.
“Kami bertanggung jawab dan akan memastikan dana nasabah tetap aman dalam sistem kami,” tambah Harun.
Bendahara Koperasi BMM, Mansyur, menegaskan bahwa koperasi terus berupaya mencari solusi agar kondisi keuangan kembali stabil. Ia berharap nasabah bersabar dan mendukung langkah penyelesaian yang sedang dijalankan.
“Kami mohon doa agar semua bisa kembali normal secepatnya,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian