website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Cabang Sepak Bola Porprov di Sampit Dianggap Kacau, Hingga Malam ini Medali Belum Diserahkan

Tim sepak bola Porprov Kobar. (Yusro)

INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kericuhan pada cabang olahraga sepak bola Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII/2023 di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menarik perhatian dan menjadi topik paling populer.

Kericuhan bermula dari protes tim sepak bola Palangka Raya kepada tim sepak bola Sukamara yang diduga menggunakan pemain tidak sah di partai semifinal, berlanjut hingga ke partai final, suporter ikut panas partai final tidak jadi digelar.

Palangka Raya yang bersikeras bahwa protesnya bisa diterima, akhirnya disetujui oleh panitia dan Sukamara didiskualifikasi. Kericuhan ini berimbas pada penyerahan medali.

“Penyerahan medali yang seharusnya sudah dikalungkan menjadi kacau balau, hingga penutupan Porprov belum ada kejelasan, siapa yang berhak mendapatkan medali perak,” sebut Yusro selaku head coach tim sepak bola Kobar.

Pasang Iklan

“Manajer sepak bola Porprov Kobar Syamsudinnur dan saya sempat mempertanyakan kapan medali diserahkan, pihak panitia belum memberikan jawaban yang memuaskan,” sambungnya.  

Ia juga sudah mencoba untuk menghubungi Saptono, panitia pelaksana melalui Manajer. Namun, lagi-lagi tidak bisa memberikan jawaban pasti. Mereka (panitia pelaksana) menyerahkan semuanya ke panitia besar (PB) Palangka Raya.

“Ada yang lucu dalam hal ini, dan kami sudah bisa melihat gelagat panitia bahwa nanti Palangka Raya akan mendapatkan medali perak. Disini kami langsung melakukan protes keras padahal dalam perebutan juara ke tiga Kobar menang WO sama Palangka Raya,” jelas Yusro.

Ada kemungkinan pihak panitia berhati-hati dalam hal ini, makanya medali hingga saat ini belum diserahkan.

“Kalau sampai Palangka Raya yang mendapatkan medali perak artinya ini sudah cacat hukum, masak sudah kalah WO mendapatkan medali perak, kan konyol,” ujarnya.  

Ia dan manajer mempertanyakan medali tersebut. Pihaknya sebenarnya tidak mempermasalahkan medali apa, namun mempertanyakan kenapa dan bagaimana itu saja. 

Pasang Iklan

“Kami kasihan sama anak-anak mereka sebenarnya menunggu momen pengalungan medali, mereka para panitia menghancurkan harapan anak-anak ini,” ucap Yusro.

“Intinya panitia pelaksana sepakbola di Porprov ini bobrok dan tidak menghargai kami yang selama ini mengikuti aturan yang berlaku,” pungkasnya.

Penulis: Yusro

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan