website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Bupati Kotim Apresiasi Empat Desa yang Berhasil Wujudkan Status ODF

Bupati Kotim Halikinnor. (Diskominfo Kotim)

INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyerahkan penghargaan kepada empat desa yang berhasil mewujudkan status Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah kepada desa-desa yang berhasil mewujudkan ODF. Kami berharap desa-desa yang belum ODF dapat segera menyusul melalui program pemicuan dan edukasi jamban sehat,” kamis 9 Januari 2025.

ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.

ODF menjadi indikator yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan kehidupan yang baik dengan menerapkan hidup bersih dan sehat.

Pasang Iklan

Halikinnor menyebut kesehatan masyarakat adalah prioritas utama bagi pemerintah daerah, sehingga keberhasilan desa dalam mewujudkan ODF dinilai sebagai langkah besar dalam meningkatkan.

“Ini merupakan langkah besar untuk meningkatkan kualitas hidup di Kotim, salah satunya melalui program sanitasi, yaitu dengan tidak buang air besar sembarangan,” sebutnya.

la berharap empat desa yang berhasil mewujudkan ODF ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh desa lainnya yang ada di Bumi Habaring Hurung tersebut.

Empat desa yang meraih penghargaan tersebut adalah Desa Satiung, Kecamatan Mentaya Hulu, Desa Damar Makmur, Kecamatan Tualan Hulu, Desa Tumbang Kania dan Desa Tanah Haluan, Kecamatan Bukit Santuai. Satiung, Kecamatan Mentaya Hulu, Desa Damar Makmur, Kecamatan Tualan Hulu, Desa Tumbang Kania dan Desa Tanah Haluan, Kecamatan Bukit Santuai.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi menjelaskan meski ada kemajuan, capaian ODF di Kotim masih terbilang rendah, yaitu 16,8 persen dari 168 desa yang ada.

Salah satu kendala utama adalah kebiasaan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai, yang masih buang air besar di jamban apung di sungai.

Pasang Iklan

“Kendala utama kami adalah penduduk di sepanjang sungai sulit beralih ke jamban sehat, karena keterbatasan biaya dan akses. Padahal, buang air besar sembarangan dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, cacingan, penyakit kulit, dan stunting pada anak,” kata Umar.

la menambahkan untuk mencapai target ODF hingga 80-100 persen, diperlukan komitmen desa serta dukungan anggaran, baik dari APBD, Dana Alokasi Desa (DAD), Dana Desa (DD) maupun sumber lainnya.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan