INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Pangkalan Bun, sebuah kota di Kabupaten Kotawaringin Barat, kini menjadi saksi atas semakin berkembangnya bisnis coffee shop.
Kehadiran berbagai kafe modern di berbagai sudut kota mencerminkan gaya hidup masyarakat, khususnya generasi muda, yang semakin akrab dengan budaya nongkrong sambil menikmati kopi. Fenomena ini tidak hanya memberikan warna baru bagi kota yang dikenal dengan suasana tenangnya, tetapi juga mendorong perekonomian lokal.
Dalam beberapa tahun terakhir, coffee shop di Pangkalan Bun berkembang pesat. Mulai dari kafe berkonsep minimalis hingga yang menawarkan pengalaman menikmati kopi di tengah suasana alam, semuanya berlomba-lomba menarik minat pengunjung.
Tak hanya berfungsi sebagai tempat untuk menikmati kopi, kafe-kafe ini juga sering dijadikan tempat bekerja (work from cafe) bagi pekerja lepas, mahasiswa yang belajar daring, hingga lokasi pertemuan informal bagi komunitas-komunitas lokal.
“Sekarang, nongkrong di kafe sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda di Pangkalan Bun,” ungkap Rudi, pemilik salah satu coffee shop yang baru buka tahun lalu.
Menurutnya, kebiasaan minum kopi yang sebelumnya identik dengan orang tua kini telah bergeser menjadi tren di kalangan generasi milenial dan Gen Z.
Menariknya, banyak coffee shop yang menawarkan lebih dari sekadar kopi. Beberapa kafe bahkan menyediakan menu makanan ringan hingga makanan berat dengan harga yang terjangkau, sehingga pengunjung bisa menikmati berbagai sajian sambil bersantai.
Selain itu, banyak kafe yang juga mengadakan acara musik akustik, live band, atau diskusi kreatif yang membuat pengunjung semakin betah berlama-lama.
Tak sedikit coffee shop di Pangkalan Bun yang mengusung konsep ramah lingkungan. Menggunakan sedotan bambu, gelas kertas yang bisa didaur ulang, hingga kemasan take-away yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini diapresiasi oleh para pengunjung yang semakin peduli dengan isu-isu keberlanjutan.
Pertumbuhan bisnis coffee shop ini juga didukung oleh kemudahan akses teknologi. Banyak kafe yang memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi utama.
Foto-foto estetis dan video pendek tentang interior kafe serta menu andalan sering kali menjadi viral dan menarik minat calon pengunjung.
“Sekarang kami tidak perlu beriklan besar-besaran, cukup dengan foto menarik di Instagram dan ulasan positif dari pelanggan, itu sudah bisa mendatangkan banyak pengunjung,” jelas Siti, seorang pengelola coffee shop.
Dari sisi ekonomi, perkembangan coffee shop ini memberikan dampak positif bagi kota Pangkalan Bun. Bisnis ini menyerap tenaga kerja lokal, mulai dari barista, pelayan, hingga pemasok bahan baku seperti kopi, gula, dan susu.
Selain itu, para pelaku usaha kecil, seperti petani kopi lokal, juga merasakan manfaatnya karena banyak coffee shop yang memilih menggunakan biji kopi lokal dari wilayah Kalimantan Tengah.
Namun, meski menjamur, persaingan antar coffee shop juga tidak bisa dihindari. “Setiap bulan pasti ada kafe baru yang buka. Ini membuat kami sebagai pemilik harus terus berinovasi,” tambah Asary Owner Kopi Along.
Dia percaya, inovasi dalam hal pelayanan, kualitas produk, serta konsep kafe adalah kunci untuk bisa bertahan di tengah persaingan yang ketat.
Selain itu, beberapa coffee shop mulai menawarkan layanan pesan antar, bekerja sama dengan aplikasi ojek online yang kini juga berkembang di Pangkalan Bun.
Layanan ini tentu memudahkan pelanggan yang tidak bisa datang langsung ke kafe namun tetap ingin menikmati secangkir kopi favorit mereka.
Di sisi lain, munculnya banyak coffee shop juga berkontribusi pada meningkatnya konsumsi kopi di kalangan masyarakat.
“Dulu saya tidak terlalu suka kopi, tapi setelah sering nongkrong di kafe, jadi mulai mencoba berbagai jenis kopi dan sekarang malah suka banget,” ujar Dina, seorang mahasiswa di Pangkalan Bun, Senin (30/9).
Tren ini diprediksi akan terus berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat dan meningkatnya daya beli. Tidak hanya sebagai tempat bersosialisasi, coffee shop kini telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda Pangkalan Bun yang semakin kreatif dan dinamis.
Dengan segala potensinya, bisnis coffee shop di Pangkalan Bun tampaknya akan terus tumbuh dan memberikan dampak positif, baik dari segi ekonomi maupun budaya.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit