INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia wilayah Kalimantan Tengah dan Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kalimantan Tengah menggelar bincang santai, Jumat 3 Februari 2023. Kegiatan yang digelar di Sekretariat Dekranasda Kalteng ini membahas upaya mendorong perekonomian daerah Kalimantan Tengah.
Hadir dalam bincang santai tersebut, masing-masing Ketua Dekranasda Kalteng (Yulistra Ivo Sugianto Sabran), Kepala OJK Kalteng (Otto Fitriandy), Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Direktur Pemasaran dan Bisnis PT Bank Kalteng, Direktur Keuangan PT Jamkrida Kalteng, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, serta Pemimpin Redaksi Tribun Kalteng.
Ketua Dekranasda Kalteng, Yulistra Ivo Sugianto Sabran mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada OJK yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
Yulistra mengatakan, selain memacu roda perekonomian, UMKM juga merupakan salah satu sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan mampu meningkatkan perekonomian daerah, khususnya Kalimantan Tengah.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), kontribusi UMKM Kalimantan Tengah terhadap penyerapan total tenaga kerja di Indonesia bahkan mencapai 97 persen, serta dapat menghimpun 60,4 persen investasi di Indonesia, luar biasa sekali tentunya.
Otto Fitriandy menyampaikan, upaya mendorong perekonomian daerah melalui peningkatan akses keuangan masyarakat kecil juga terus dilakukan OJK, misalnya menginisiasi beberapa program strategis dalam menyediakan pembiayaan dan pendampingan bagi masyarakat dan usaha mikro kecil. Seperti yang dilakuakan Bank Wakaf Mikro, KUR Klaster, Program JARING, dan memfasilitasi pendirian LKM melalui BUMDES/BUMADES.
“OJK juga mendorong Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), untuk terus berperan lebih aktif dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan membuka akses keuangan masyarakat. OJK juga memiliki peran strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah yang mempunyai potensi ekonomi cukup besar terutama pada industri pengolahan, pertanian, informasi dan komunikasi, konstruksi, pendidikan dan pariwisata.” Ucap Otto. (**)
Editor: Irga Fachreza