INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali melanda wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, tepatnya di Desa Kubu, RT. 09, Kecamatan Kumai. Api yang membara di lahan gambut tersebut memicu kekhawatiran warga setempat dan memerlukan penanganan cepat dari berbagai pihak.
Sertu Dedy Wardani, Babinsa Koramil 1014-02/Kumai, bersama Tim Penanggulangan Karhutla Kabupaten Kotawaringin Barat, yang terdiri dari unsur TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran (Damkar), serta tim relawan dari masyarakat, bergerak sigap untuk memadamkan api yang terus merambat.
“Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena titik api berada di lahan gambut yang sulit dijangkau, dan jaraknya jauh dari akses jalan utama,” ungkap Sertu Dedy.
Ia menjelaskan bahwa lahan gambut memang dikenal sebagai salah satu jenis lahan yang sulit dipadamkan apabila terbakar. Hal ini dikarenakan sifat gambut yang mampu menyimpan panas dalam waktu lama dan cenderung menyala kembali meski di permukaan tampak sudah padam.
Menurut Sertu Dedy, pemadaman kali ini membutuhkan strategi khusus. Selain menggunakan peralatan standar pemadaman kebakaran, tim juga harus membuat parit-parit penghalang agar api tidak merambat lebih jauh. “Alhamdulillah, berkat kerja keras dan koordinasi yang baik, api akhirnya berhasil dipadamkan,” tambahnya.
Sebagai seorang Babinsa yang bertugas di wilayah tersebut, Sertu Dedy menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pemadaman Karhutla kali ini.
“Saya sangat mengapresiasi kesigapan seluruh anggota Tim Penanggulangan Karhutla Kabupaten Kobar, termasuk relawan dari masyarakat setempat yang turut berpartisipasi. Kerjasama ini sangat penting untuk mencegah api semakin meluas,” ucapnya.
Selain itu, Sertu Dedy juga mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di lingkungan mereka. Ia menekankan pentingnya pencegahan, terutama dalam hal menjaga agar tidak ada kegiatan pembukaan lahan dengan cara membakar.
“Kita semua harus sadar dan paham betapa buruk dampak Karhutla ini. Bukan hanya lingkungan yang rusak, tetapi kesehatan kita juga terancam karena polusi asap,” katanya.
Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang kerap kali dihadapi Kabupaten Kotawaringin Barat, terutama di musim kemarau. Oleh sebab itu, pemerintah daerah bersama dengan seluruh unsur terkait terus menggalakkan sosialisasi dan patroli rutin untuk mengurangi risiko terjadinya Karhutla.
Sertu Dedy menambahkan bahwa peran masyarakat dalam pencegahan sangatlah penting. Ia berharap kejadian serupa dapat dihindari dengan semakin tingginya kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga lingkungan.
Dengan berakhirnya operasi pemadaman di Desa Kubu, tim gabungan kini tengah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah kebakaran susulan.
Patroli intensif dan peningkatan pengawasan terhadap aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran akan terus dilakukan demi melindungi hutan dan lahan di Kotawaringin Barat dari ancaman Karhutla di masa mendatang.
Kebersamaan dalam menghadapi bencana alam seperti Karhutla menjadi cerminan solidaritas dan kepedulian semua elemen masyarakat, pemerintah, serta aparat keamanan di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Dengan harapan besar, langkah-langkah preventif yang dijalankan ke depannya mampu meminimalisir terjadinya Karhutla, menjaga kelestarian alam, dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi generasi mendatang.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit