website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Atasi Krisis Dokter Spesialis, Bupati Kotim Siapkan Anggaran Beasiswa Ikatan Dinas

Bupati Kotim Halikinnor

INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Krisis tenaga dokter spesialis, khususnya dokter bedah saraf, di RSUD dr Murjani Sampit menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini.

Bupati Kotim Halikinnor menyiapkan program beasiswa ikatan dinas bagi putra-putri daerah sebagai solusi panjang untuk mengatasi hal tersebut.

“Kita sudah siapkan anggarannya. Namun, Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar pelaksanaan program ini masih dalam proses penyusunan,” ujar Halikinnor, Kamis 10 April 2025.

la menjelaskan, salah satu persoalan utama yang dihadapi RSUD dr Murjani adalah tingginya jumlah kunjungan pasien, sementara jumlah dokter spesialis sangat terbatas.

Langkah ini, menurut Halikinnor, diambil untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Kotim, bahkan di Kalimantan Tengah secara keseluruhan. Saat ini, hanya ada satu dokter bedah saraf di provinsi tersebut, yakni di RSUD dr. Doris Sylvanus, Palangka Raya.

“Berdasarkan data yang kami terima, jumlah pasien dengan gangguan saraf cukup banyak dan membutuhkan penanganan cepat. Ini tentu perlu menjadi perhatian serius kita,” lanjutnya.

Pemkab Kotim menyiapkan program beasiswa ikatan dinas untuk putra-putri daerah yang ingin menempuh pendidikan sebagai dokter spesialis. Halikinnor optimistis, langkah ini akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan sektor kesehatan di daerah.

“Kalau kita biayai sekolahnya, mereka pasti mau kembali dan mengabdi di daerah. Karena SDM dokter spesialis ini sangat mahal dan sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Selain fokus pada putra daerah, Pemkab Kotim juga membuka peluang bagi tenaga medis dari luar daerah untuk mengisi kekosongan dokter spesialis, selama mereka bersedia dikontrak dan mengabdi di Sampit. Biaya pendidikan pun siap ditanggung.

“Kalau ada yang sudah lulus dan siap kerja, kita bisa langsung kontrak. Ini bisa memangkas waktu karena proses pendidikan dokter spesialis sangat panjang dan belum tentu lulus seleksi,” tambahnya.

Halikinnor berharap, langkah ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD dr. Murjani dan mengurangi kebutuhan rujukan pasien ke luar daerah, khususnya untuk penanganan medis spesialis seperti bedah saraf.

“Kami akan terus berkomitmen terhadap kesehatan masyarakat. Semoga program ini bisa segera terealisasi agar tidak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan pelayanan medis,” pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan