INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Herson B. Aden, mewakili Sekda Provinsi, meresmikan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan Bagi Tenaga Kependidikan Tahun 2024. Acara ini digelar di ruang Berkah Bersinar Abadi LT di Best Western Hotel Batang Garing Palangka Raya pada Rabu, 6 Maret 2024.
Dalam sambutannya yang disampaikan atas nama Sekda Kalteng, Herson B. Aden menekankan pentingnya mengintegrasikan pendidikan wawasan kebangsaan dengan pendidikan karakter bangsa. Ia mengatakan tantangan seputar Wawasan Kebangsaan Indonesia tidak dapat diatasi secara efektif tanpa terlebih dahulu membina karakter bangsa yang sejati dan terpuji.
“Kita bercita-cita untuk membina bangsa Indonesia yang memahami diri sendiri dan lingkungan sekitar melalui asas Pancasila, UUD 1945, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pemahaman tersebut hendaknya menjadi ciri hakiki bangsa Indonesia,” ujar Herson.
Penggabungan wawasan kebangsaan bagi tenaga pengajar dapat dilakukan melalui beberapa langkah praktis. Pertama, pengembangan kurikulum merupakan hal yang penting, yang mencakup pengintegrasian komponen-komponen nasional ke dalam kurikulum pendidikan, termasuk mata pelajaran seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta penanaman nilai-nilai kebangsaan dalam berbagai disiplin ilmu. Kedua, penyelenggaraan sesi pelatihan dan lokakarya sangatlah penting; hal ini harus dilakukan secara berkala untuk meningkatkan pemahaman pendidik tentang nilai-nilai nasional, metode pengajaran yang efektif yang menumbuhkan rasa identitas nasional, dan pendekatan untuk mengatasi masalah sosial dan politik yang berkaitan dengan keberagaman. Ketiga, penciptaan materi pendidikan itu penting; hal ini mencakup pengembangan dan pemanfaatan sumber daya yang berfokus pada tema nasional, seperti modul, presentasi, dan alat bantu pembelajaran yang menekankan sejarah, budaya, dan keberagaman Indonesia. Terakhir, terlibat dalam kegiatan sekolah dan ekstrakurikuler sangatlah penting; hal ini mencakup pengorganisasian acara-acara seperti Kolaborasi dengan komunitas dan lembaga terkait sangatlah penting, khususnya dalam melibatkan komunitas lokal, badan pemerintah, dan organisasi non-pemerintah untuk menyelenggarakan acara atau inisiatif bersama yang meningkatkan pemahaman tentang kebangsaan dan keberagaman.
Herson menekankan cita-cita kolektif untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang berwawasan jati diri dan lingkungan sekitar, berlandaskan prinsip Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pemahaman ini harus mencerminkan karakter bangsa Indonesia.
Ia berharap seluruh peserta dapat terlibat sungguh-sungguh dalam rangkaian kegiatan sosialisasi tersebut, dan memandangnya sebagai upaya kolektif untuk semakin mempertegas persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga mendorong kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kalimantan Tengah, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap Indonesia yang lebih maju.
Uria Nanyu Lujen, Ketua Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa, melaporkan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memastikan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan efektif mendukung terwujudnya kepentingan nasional, baik dalam negeri maupun internasional. Hal ini menandakan bahwa wawasan kebangsaan memberikan gambaran dan pedoman yang jelas bagi kelangsungan hidup bangsa dan pembangunan negara di masa depan.
“Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar yang mengikuti sosialisasi, sehingga materi terkait wawasan kebangsaan atau Pancasila lebih mudah diasimilasi oleh siswa di sekolah masing-masing,” ujarnya.
Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda Provinsi, antara lain Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Tengah, Katma F. Dirun, dan pejabat Perangkat Daerah Provinsi, serta narasumber dan pejabat tata usaha dari Badan Kesbangpol Provinsi, serta peserta sosialisasi.
Penulis: Redha
Editor: Andrian