
INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Pembangunan Jalan Cempaka Mulia-Kampung Melayu juga dipangkas akibat efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas PUPR Kalimantan Tengah (Kalteng) Shalahuddin menyampaikan pembangunan Jalan Cempaka Mulia-Kampung Melayu, dari Rp50 miliar terpangkas menjadi Rp5 miliar.
“Untuk itu kita perkirakan beberapa paket pembangunan jalan pada tahun 2025 ini tidak bisa rampung. Namun kita akan mengupayakan agar jalan tetap fungsional,” jelasnya Senin, 31 Maret 2025.
Jalan Cempaka Mulia-Kampung Melayu sebelumnya telah dianggarkan untuk dilakukan pembangunan dengan panjang 6-7 km, bahkan telah masuk dalam program prioritas mengingat jalan tersebut merupakan penghubung antar dua Kabupaten yaitu Kabupaten Kotim dan Kabupaten Katingan.
“Namun karena kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat sehingga anggaran terpangkas dan diperkirakan hanya mampu mengerjakan maksimal 2 km dari total panjang jalan Cempaka Mulia Kampung Melayu yaitu 125 km,” lanjutnya.
Shalahuddin menegaskan, pemangkasan anggaran terjadi tidak hanya untuk paket pembangunan jalan di wilayah kabupaten Kotim saja namun untuk seluruh proyek infrastruktur di Kalteng. Sehingga pembangunan akan kembali disusun bertahap. Diketahui, jalan Cempaka Mulia-Kampung Melayu yang semula berstatus jalan kabupaten telah diambil alih provinsi pada November 2024 lalu.
Khusus wilayah Kotim, jalan tersebut menghubungkan 3 Kecamatan yaitu Cempaga, Seranau dan Pulau Hanaut. Namun saat ini jalan tersebut baru fungsional dari Cempaga hingga Desa Terantang, Kecamatan Seranau.
Sehingga masih memerlukan pembangunan lebih lanjut dari pemerintah provinsi yang telah mengambil alih status jalan tersebut.