website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Aliansi Dayak Bersatu Temui Ketua DPRD Kalteng, Sampaikan Sikap Tolak Kehadiran GRIB Jaya

Aliansi Dayak Bersatu saat berfoto bersama Ketua DPRD Kalteng Arton S Dohong. (And)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Dayak Bersatu (ADB) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan langsung aspirasi penolakan terhadap Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya kepada Ketua DPRD Kalteng, Palangka Raya, Rabu 4 Juni 2025.

Audiensi tersebut merupakan tindak lanjut dari aksi yang digelar pada 13 Maret 2025 lalu. Dalam aksi tersebut, massa aksi belum berkesempatan bertemu langsung dengan Ketua DPRD Kalteng, Arton S Dohong.

Ketua Aliansi Dayak Bersatu Kalteng, Megawati menjelaskan bahwa hari ini beruntung bisa berdialog langsung dengan Ketua DPRD Kalteng ditemani anggota legislatif yang lain, yakni Sengkon dan Ampera AY Mebas.

“Tuntutannya masih sama, kita menolak kehadiran Ormas GRIB Jaya di Kalteng. Kita sudah banyak ormas lokal yang berdiri di Kalteng, sehingga tidak memerlukan kehadiran ormas yang berasal dari luar untuk menghindari adanya gesekan antar ormas,” tuturnya.

Megawati menyebut jika setelah audiensi tersebut, pihaknya menunggu hasil komunikasi yang akan dilaksanakan DPRD Kalteng dengan Kemenkumham RI.

“Kita tidak ada tenggat waktu, kami menunggu hasil terbaik sesuai yang kami suarakan,” katanya.

Mengenai penetapan tersangka Ketua GRIB Jaya Kalteng atas kasus pemerasan perusahaan di Barito Selatan, Megawati mengatakan bahwa Aliansi Dayak Bersatu sepenuhnya percaya Polda Kalteng akan memproses sesuai aturan hukum.

“Kita serahkan sepenuhnya ke kepolisian. Audiensi dengan DPRD ini juga sebagai pengingat mengenai apa saja tuntutan yang kami suarakan di unjuk rasa bulan Maret lalu,” ucapnya.

Selain itu, Megawati juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk merapat dan bergabung dengan ADBK dalam memperjuangkan kesejahteraan serta hak-hak masyarakat Adat Dayak yang masih terabaikan.

“Dari pada bergabung dengan ormas luar yang tidak diketahui ujung juntrungnya, lebih baik bergabung dan memperkuat ADBK,” sebut Megawati, Ketua ADBK.

“ADBK sangat peka dengan hal-hal yang bersifat mengancam dan membahayakan eksistensi Dayak,” sambugnya.

Untuk diketahui, berikut beberapa poin tuntutan Aliansi Dayak Bersatu dalam unjuk rasa bulan Maret lalu:
1. Jumlah ormas di Kalteng sudah terlalu banyak, sehingga timbul kekhawatiran kami selalu masyarakat Kalteng, hal ini berpotensi dapat terjadinya gesekan antar kelompok ormas, yang pada akhirnya merugikan kami sebagai masyarakat Kalteng.
2. Minimnya dampak positif bagi masyarakat atas Grib Jaya di wilayah kami.
3. Pemborosan anggaran Pemrov Kalteng, akibat data yang seharusnya bisa dipakai bagi kepentingan publik, terserap oleh dana pembinaan ormas.
4. Keberadaan Grib Jaya dapat menjadi penghalang bagi investor yang berminat berinvestasi di Kalteng, terlebib pemberitaan tentang Grib Jaya di tingkat nasional yang sering konflik dengan ormas lain.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan