INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kawasan Agro-Mina Wisata yang terletak di Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar), berhasil mencatat prestasi luar biasa dengan menduduki posisi lima besar dalam penilaian Indeks Pengembangan Kawasan Perdesaan (IPKP).
Kawasan ini mencetak skor 73,52, unggul jauh dari rata-rata nasional yang hanya 58,70, sekaligus menjadi satu-satunya perwakilan dari Kalimantan Tengah di antara 62 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) se-Indonesia.
Keberhasilan Agro-Mina Wisata ini tidak hanya sekadar angka statistik, namun mencerminkan keberhasilan nyata dari kolaborasi yang kuat antar berbagai sektor.
Kawasan ini telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi desa-desa di sekitarnya melalui integrasi sektor pertanian dan perikanan, serta potensi wisatanya yang berkembang pesat. Dengan sinergi yang baik, Agro-Mina Wisata telah mampu menciptakan perubahan signifikan terhadap perekonomian lokal, sekaligus menjadi model pembangunan perdesaan yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kobar, Yudhi Hudaya, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari model kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas masyarakat, dan media.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor ini telah menjadi motor utama dalam mempercepat pelaksanaan Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan (RPKP) di Kawasan Agro-Mina Wisata.
“Dengan pendekatan pentahelix, kami mampu menyelaraskan berbagai program pemerintah, sehingga implementasi pembangunan di Kawasan Agro-Mina Wisata berjalan lebih cepat dan efektif,” ujar Yudhi saat ditemui di kantornya, Kamis (19/9).
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini bukan hanya penting bagi Kobar, tapi juga berpotensi menjadikan Agro-Mina Wisata sebagai model nasional dalam pengembangan kawasan perdesaan.
“Kami ingin Agro-Mina Wisata menjadi contoh bagi kawasan lain di Indonesia, sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.” tambahnya.
Selain sebagai kawasan perdesaan yang berkembang pesat, Agro-Mina Wisata juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukatif.
Pengunjung dapat belajar tentang integrasi sektor pertanian dan perikanan yang ramah lingkungan serta bagaimana hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat.
Kawasan ini juga terus mendorong pengembangan ekonomi kreatif, dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai inisiatif yang meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
“Kami ingin memastikan bahwa dampak positif dari pengembangan Agro-Mina Wisata benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Baik itu dalam bentuk peningkatan pendapatan maupun peningkatan kualitas hidup,” jelas Yudhi lebih lanjut.
Keberhasilan Agro-Mina Wisata tidak hanya berhenti pada pencapaian ini. Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah daerah dan stakeholder lainnya, kawasan ini diharapkan mampu terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan perdesaan, tidak hanya di Kobar, tapi juga di seluruh Indonesia.
“Dengan capaian yang sudah ada, kita optimis Agro-Mina Wisata bisa menjadi kawasan perdesaan yang berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan daerah serta menjadi motor penggerak ekonomi bagi perdesaan di Kalimantan Tengah,” pungkas Yudhi.
Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga menjadi inspirasi bagaimana pengembangan perdesaan dapat dilakukan dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan, sesuai dengan visi pembangunan nasional.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit