INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran terus diperkuat melalui penyelenggaraan pelatihan ABT Learning yang berlangsung selama dua hari di Hotel Aurila Palangka Raya, 1 hingga 2 Desember 2025. Kegiatan ini diikuti guru dan kepala sekolah dengan fokus membangun kompetensi merancang pembelajaran berbasis proyek yang menyenangkan dan berdampak bagi peserta didik.
Selama pelatihan, peserta dibimbing untuk memahami dan menyusun Driving Questions (DQ) sebagai fondasi proyek pembelajaran. DQ menjadi kunci agar rancangan proyek tidak hanya menarik, tetapi juga mampu mengarahkan proses berpikir kritis siswa sesuai kebutuhan pembelajaran abad ke-21.
Materi pelatihan juga menekankan praktik kerja kolaboratif dalam penyelesaian proyek. Kolaborasi menjadi keterampilan utama yang harus dimiliki guru agar mampu mengelola dinamika kelas dan mendorong siswa terbiasa bekerja dalam tim, memecahkan masalah, dan mengembangkan kreativitas.
Pelatihan ABT Learning tidak hanya hadir sekali, tetapi digelar bertahap, dari batch 1 hingga batch 5. Seluruh guru maupun kepala sekolah dilibatkan secara sistematis agar transfer ilmu berlangsung merata hingga ke sekolah masing-masing.
Fasilitasi dari Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya mendapat apresiasi peserta. Dukungan ini dinilai memberi ruang bagi guru untuk mengembangkan kemampuan pedagogi berbasis inovasi dan pembelajaran aktif, bukan hanya teori, tetapi juga praktik nyata di kelas.
Menurut peserta, pelatihan seperti ini penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Guru memerlukan pendampingan yang terstruktur untuk merancang proyek yang bukan sekadar kegiatan kreatif, tetapi juga berorientasi pada capaian pembelajaran, karakter, dan penguatan kompetensi siswa.
Salah satu peserta, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SD Islam Hasanka Palangka Raya, Ahmad Fauzi, S.Pd., menilai ABT Learning menjadi sarana strategis mengembangkan kapasitas SDM pendidikan secara berkelanjutan. Ia menyebut pendekatan praktik langsung, kolaborasi, dan pemecahan masalah membuat pelatihan terasa relevan dan aplikatif.
“Pelatihan ABT Learning dirancang untuk membantu peserta meningkatkan kompetensi melalui pengalaman belajar yang aplikatif, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan abad 21. Saya percaya setiap individu memiliki potensi besar yang dapat dioptimalkan melalui pembelajaran terarah dan pendampingan yang tepat,” ujar Fauzi.
Ia menambahkan, pelatihan ini sangat membantu guru dalam mengaplikasikan model pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Dengan keterlibatan kepala sekolah dan guru secara bersamaan, ia optimistis penyebaran pengetahuan dan keterampilan akan lebih efektif di sekolah masing-masing.
Melalui pelatihan bertahap berbasis batch dan transfer ilmu antarpendidik, Fauzi berharap ABT Learning mampu memperkuat lingkungan belajar yang berdampak, berkarakter, dan menyenangkan bagi anak-anak. Transformasi pembelajaran tidak hanya bergantung pada kurikulum, tetapi juga pada kemauan dan kemampuan guru untuk terus belajar dan berkembang.
Editor: Andrian