INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Balai Antakusuma di Pangkalan Bun ramai dengan aktivitas mahasiswa, tokoh masyarakat, dan warga Kotawaringin Barat berkumpul dalam acara diskusi bertajuk “Gagasan Bepander untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat.” Acara ini berfokus pada tema-tema penting seperti pemerataan pembangunan, keadilan agraria, dan kesejahteraan individu di daerah terpencil. Pada Sabtu (26/10),
Kehadiran Calon Bupati Kotawaringin Barat, Nurhidayah, menjadi sorotan utama. Sambutan hangat mengiringi kedatangannya, terutama dari para mahasiswa yang antusias mendengar pandangannya tentang pembangunan daerah. Beberapa mahasiswa bahkan memberi tepuk tangan meriah sebagai tanda apresiasi. Seorang mahasiswa perempuan menuturkan, “Saya sangat mengagumi Bunda Nurhidayah. Beliau adalah inspirasi besar bagi saya dan perempuan lain untuk turut membangun daerah,” ucapnya penuh kekaguman.
Nurhidayah menyampaikan visinya tentang pentingnya pemerataan pembangunan di Kotawaringin Barat, terutama untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pinggiran. “Keadilan agraria perlu mendapat perhatian serius. Tanah harus mampu memberikan kesejahteraan yang merata, baik bagi warga kota maupun desa,” ujarnya tegas. Ia juga menyoroti pentingnya akses pendidikan dan kesehatan yang setara bagi masyarakat di daerah terpencil, karena menurutnya, hak-hak dasar ini adalah tanggung jawab pemerintah.
Antusiasme mahasiswa mencerminkan harapan besar akan perubahan positif di Kotawaringin Barat. Salah seorang mahasiswa berkomentar, “Kami ingin pemimpin yang benar-benar peduli pada masyarakat kecil dan pinggiran, yang memberikan kami akses, kesempatan, dan keadilan yang merata.”
Acara ini tidak hanya menampilkan Nurhidayah dan Suyanto calon Wakilnya, tetapi juga pasangan calon nomor satu, Rahmat Hidayat dan Eko Sumarno, yang juga alumni Untama. Dengan suasana yang akrab, Rahmat mengapresiasi mahasiswa yang telah mengadakan diskusi ini. Ia menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang merata hingga ke pelosok. “Pembangunan daerah pinggiran adalah prioritas kami. Kami tidak ingin ada kesenjangan antara kota dan desa. Kobar harus tumbuh sebagai daerah yang inklusif,” tutur Rahmat.
Andre Rolis Saputra, Presiden Mahasiswa Untama, membuka dialog dengan harapan acara ini menjadi tempat mencari solusi nyata bagi masyarakat Kotawaringin Barat. “Kami berharap dialog ini bukan sekadar adu gagasan, tetapi benar-benar sebagai ajang mencari solusi bagi persoalan di Kobar. Ini dialog, bukan debat, karena debat itu ranahnya KPU,” ujarnya.
Dengan ratusan peserta yang hadir, acara ini menjadi cerminan harapan masyarakat akan masa depan Kotawaringin Barat yang lebih adil, makmur, dan inklusif. Kehadiran calon-calon pemimpin yang penuh visi seperti Nurhidayah dan Rahmat diyakini mampu membawa angin segar untuk membangun Kobar yang lebih baik bagi seluruh warganya.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit